Saturday, February 21, 2015

Teman curhat adalah teman tidurku

Halo, aku adalah Yosa, 25
(bukan nama sebenarnya) seorang mahasiswa
semester akhir sebuah PTN di kota kembang. Aku
adalah anak sulung dari empat bersaudara. Aku
memiliki seorang teman dekat yang bernama
Laura, Aku dan Laura berkenalan ketika kami
masih sama- sama duduk satu kelas di sebuah
SMA ternama di kota Pempek, Laura sangat dekat
denganku karena kami duduk satu meja, antara
aku dan laura betul- betul hanya sebatas teman
biasa. Aku dan Laura masing-masing telah
mempunyai pacar. Setelah kami tamat dari SMA
persahabatan kami makin solit karena ternyata,
Laura pun berkeinginan kuliah di kota kembang,
dan Laura diterima sebuah PTS di daerah Taman
Sari di kota Kembang. Singkat cerita setelah aku
kuliah di kota kembang, pacarku yang ada dikota
Pempek memutuskan hubungan dengan diriku.
Sebagai seorang sahabat baik Laura menghiburku,
dua tahun tidak terasa kami telah kuliah di kota
kembang. Pada hari minggu pagi, aku di kejutkan
dengan kedatangan Laura di rumahku dengan
mata merah habis menagis. Aku bingung dengan
keadan Laura pada saat itu.
Dengan isak tangis dan suara terbata- bata ia,
bercerita tentang Rudi pacarnya yang di Kota
pempek telah memutuskan dirinya.
Alangkah tololnya si Rudi ini pikirku , memutuskan
hubungan dengan Laura. Perluku terangkan bentuk
fisik Laura, sebagai seorang wanita ia termasuk
wanita yang cantik, dengan bentuk tubuh yang
padat, kulit putih, hidung mancung dan bibirnya
yang sensual, mengingat ia pernah keluar sebagai
juara dua perlombaan busana Jean’s yang
diselenggarakan tiap tahun oleh sebuah toko di
daerah Cihampelas dan hal itu yang membuatnya
akhirnya muncul sebagai foto model sebuah
Majalah Ternama. Untuk menghilangkan semua
kesedihannya aku mengajak Laura jalan-jalan.
Dalam perjalanan aku menghiburnya dengan
lelucon- lelucon yang kadang-kadang konyol.
“Yo”, aku ingin menghilangkan semua
kenangan dengan Rudi, dan membuat
kenangan baru yang manis !!!!!!!!!! Kenangan baru,
kenangan manis, tanyaku padanya ??? baik
pokoknya hari ini ” Yo ” akan membuat kenangan
baru untuk Laura Perjalanan kami mulai dangan
mengunjungi Gelael dan makan siang disana, Dari
sana kami menuju BIP dan
nonton filem. Setelah didalam bioskop aku nekat
merangkul Laura dan ternyata Laura pun
mendiamkan saja hal itu yang membuat aku
semakin berani dan menjalarkan tanganku ke
pahanya dan tanpa permisi lagi ku kecup pipinya
yang putih, ia memandang mesra kepadaku. Dan ia
bertanya Yo, apa yang membuat dirimu melakukan
hal itu, akupun hanya diam dan kujawab dengan
ciuman dibibirnya. Ternyata Laura memberikan
respon yang baik, dia membalas ciumanku dengan
menggigit bibir bawahku aku semakin bernafsu
siUcok pun mengeras dengan sangat cepatnya,
dan dengan reflek tanganku langsung menuju
selangkangannya dan mengusap-usap memeknya,
kukulum bibirnya ia balas dengan menghisap
bibirku dan sebaliknya, entah apa yang
berkecamuk di pikiran kami pada saat itu. Setelah
itu ia melapaskan pangutanku dan meminta aku
memperhatikan filem saja di cerita seks dewasa.
Setelah selesai nonton aku mempunyai ide untuk
mengajaknya ke pemandian air panas di daerah
lembang untuk berenang dengan harapan aku
dapat berenang di lautan
asmara , “Laura, kita renang yuk ” ajakku dan ia
pun setuju !!!
Setelah sampai disana kami pun berenang dan
bermain air dan di dalam air aku mulai mencuri-
curi untuk menyentuhkan tanganku kebagian-
bagian kewanitaan Laura, nampaknya ia pun mulai
membaca pikiran kotorku dan mulai mengajakku
untuk pulang. Hari telah mulai berganti malam,
udara pegunungan yang dingin mulai turun
ditambah dengan dinginnya AC mobilku membuat
nafsuku naik dan dari guyonan-guyonan yang rada
ngeres yang kami bicarakan aku yakin berpikiran
sama denganku, nampaknya kejadian di bioskop
dan kolam renang masuk ke otaknya, hal itu
terlihat dari pembicaraan kami yang makin ngaco
dan jorok. Aku pun meminggirkan mobil, Laura
memandangku dengan membisu dan tanpa
membuang waktu aku langsung menecup bibirnya,
dan di balasnya dengan mempermaikan lidah di
mulutku. Kursi mobil kumundurkan dan kurubah
posisinya tidur, tanpa disuruh tanganku mulai
merengkuh payudaranya yang sintal. “Emmm..,
Yoo? ahh?Yoooo jangan Yooo?, Laura merintih
keenakan. Tak kuhiraukan rintihannya mulai
merogoh payudaranya. Laura makin terangsang
tangannya mulai menuju ke SiUcok yang sudah
mengeras dari tadi dan memijit-mijitnya. Segera
tanganku mencopoti kancing baju dan nampahlah
buah dadanya yang indah di tutupi BH. Seumur-
umur selama pacaran dulu aku belum pernah
melakukan hal senekat ini paling-paling hanya
ciuman-ciuman biasa, nampaknya pergaulanku di
kota kembang lah yang membuat aku bisa
melakukan hal ini.
“Yo, jangan disini nanti ada yang liat, kita pulang
aja biar leluasa” pintanya, Aku diamkan saja dan
langsung ku stater mobil dan bergegas menuju
rumahku dengan kecepatan yang menggila,
nafsuku sudah di ujung tanduk. Setelah sampai
dirumah langsung kurangkul dan kuciumi dengan
buasnya. “Yo, pelan-pelan, jangan bernafsu “begitu
pintanya, tapi mana aku peduli akan
permintaannya itu. Kudorong tubuhnya yang
aduhai kedinding dan kukecup bibirnya yang
membuat aku gemas dan bernafsu ingin
melumatnya, kutekankan siUcok ke kemaluannya
dan iapun berkata “wah udah nafsu bener tu
siUcok” Bibirku mulai turun ke daerah leher dan
semakin kebawah lagi, tangan kiriku mulai
meremas remas susunya, begitu pun tangan kiri
Laura yang menuju ke siUcok sedangkan tangan
kanan kami saling berpegangan yang semakin
erat. Laura semakin menikmati permainan bibirku
dan tanganku, kepalanya kekiri dan kekanan
dengan mata yang terpejam, akupun tau nafsunya
mulai di ujung tanduk. Dengan sigapnya tangan
kiriku mulai melepas kancing bajunya, tangan
kananku menggantikan peranan tangan kiri untuk
meremas susunya. Segera setelah baju nya
terbuka BH nya pun daku lepaskan dan kulempar
kan entah kemana, payudara Laura dapat terlihat
dengan jelas. Padat sekali dan berwarna putih
mulus dengan puting susu yang berwarna pink.
Putting susu itu membusung kedepan
memperlihatkan lancipnya payudara Laura.
Langsung kuremas payudara kirinya sementara
mulutku menuju yang kanan dan langsung
kukenyot itu susu, Laura semakin kebelingesan
dan kepalanya kekiri dan kekanan sementara
tangannya membelai kepalaku dan menekan
kepalaku semakin kedalam, Laura merintih
keenakan ahhhh Yo terus Yo ahhhhh, aku tau ia
semakin terangsang dan secara tiba-tiba aku
hentikan semua kegiatan tangan dan mulutku,
kutarik tangannya menuju kekamar. Sesampai di
kamar kudorong tubuhnya ke kasur melanjutkan
aksiku yang tertunda tadi. Ku tindih tubuh Laura,
dan bibirku mulai bermain-main dengan bibir,
kuping, leher dan turun
kesusunya, tiba-tiba. Yo, “STOP” ,Yo tolong stop
dulu tangannya mendorongkan tubuhku, Yo,
kenapa kamu lakukan ini ke Laura ?” Tanyanya
sambil memeluk pinggangku, “katanya mau
membuat kenangan manis yang baru, makanya Yo
melakukan hal ini, tapi kita kan bersahabat Yo,
bukan sepasang kekasih dan lagi kita belum
menikah, terus terang saja Rudi belum pernah
melakukan sampai sejauh ini pada Laura. Laura,
aku berusaha mengecup bibirnya tetapi ia
menghindar dan meletakkan jari telunjuknya di
bibirku,
langsung saja ku gigit, dan kukulum.
“Yo, jawab dulu dengan jujur pertanyaan Laura,
Yo, Pernah melakukannya hal ini dengan pacar,
Yo.?” tanyanya.
Aku pun menggelengkan kepalaku, “Tapi kayaknya
Yo sudah biasa melakukan hal ini dengan wanita,”
katanya lagi. “Naluri laki-laki” jawabku singkat.
“Laura, Yo ingin menghibur Laura” kataku
“Tapi mustinya bukan dengan cari begini, Yo ”
jawab laura
“Ok, jawab pertanyaan Yo dengan jujur ?, Laura
menikmati permainan kita ini dan Laura masih
ingin melanjutkannya, jawablah dengan jujur”
Laura pun menjawab dengan menganggukkan
kepalanya. Dengan sigap akupun langsung
menindih kembali tubuh Laura, “Yo, sabar
sebentar, bagai mana nanti kalau keterusan Yo,
pasti akan menikahi Laura, dan detik ini Yo
menyatakan cinta dan sayang pada Laura, akupun
langsung melumat bibirnya sehingga ia tidak bisa
menjawab pernyataanku tadi, tapi dari reaksinya
yang melayani ciumanku, akupun mengerti ia
setuju dengan peryataanku.
Aku semakin berani, kubuka kaos yang kepakai
sehingga kulit dadaku langsung bersentuhan
dengan kulitnya dan perasaan hatiku semakin
hangat, degub jantungku semakin cepat, aku
membayangkan apa yang akan terjadi selanjutnya.
Kali ini Laura semakin garang, tangannya
menjambak rambutku, ia pun merintih menikmati
permainan tangan dan bibirku, sekali sekali ia
menggigit bibir dan leherku, kubalas dengan
memasukkan lidahku ke kupingnya. Laura, “hmmm,
Yo buka jean’snya ya” , iapun menganguk. Singkat
waktu tanganku bereaksi dengan sigap melepas
kancing celananya, kutarik lepas celana
jean’snya,nampaklah pahanya yang mulus dan CD
berwarna krem, tanganku otomatis langsung
memegang memeknya dan ternyata memeknya
sudah basah, dengan deguban jantung yang
semakin cepat, karena ini pertama kali aku melihat
dan memegang memek seorang wanita, akupun
makin membayangkan apa yang akan aku
dapatkan hari ini, akupun langsung membuka
jelanaku dengan tergesa- gesa dengan di bantu
oleh tangan Laura, nampaknya ia pun tidak sabar
ingin melihat siUcok yang perkasa, Yo, “siUcok
boleh Laura pegangya. Layaknya seorang
profesional, akupun kembali menciumi bibir, leher,
kuping dan susunya Laura, sementara tangan
kiriku meraba-raba memeknya dan kuberanikan
memasukkan tanganku ke dalam CD nya, basah
kataku, iapun mengangguk, Laura pun
memasukkan tangannya kedalam Cd ku makin
membesar saja siUcok dan iapun berteriak gila
besar bangat milikmu Yo, “Laura takut Yo, ia
berkata lirih, Nggak apa-apa, nanti kalau sudah
ngerasain pasti ketagihan kataku. Akupun
merasakan degub jantung Laura semakin cepat.
Bibirku menarik putting susu kanannya Laura.
“Ah??enak Yo ” Laura merintih keenakan.
Kudekatkan kepalaku ke susu kirinya, ku hisap -
hisap puting kiriya. Laura semakin menggelinjang.
Tanganku bergerak dengan cepat melepas Cdnya
dan nampaklah hutan rimba yang sangat lebat,
kuusap tanganku kememeknya,
kutari-tarik jembutnya yang hitam, akupun
menepukan sebuah lubang kecil yang basah,
kugesekkan tangan ku kelobang memeknya, Laura
semakin merintih, ahhh?ahhhh suara rintihannya
semakin nyaring membuat akupun semakin nafsu,
ia pun melepaskan CD ku dan siUcok pun nampak
berdiri dengan perkasanya. Kami sudah telanjang
bulat, kuraih tangan kiri dan kanan, tangan
kamipun saling bertautan, kutindih tubuh Laura
yang betul-betul membuat aku melupakan
semuanya.
Pantatku kusodok-sodokkan, kutekan-tekan kepala
SiUcok menyentuh bibir memeknya, Laura semakin
merintih tidak beraturan Ahhhh??.Shhhhh
ssssshhhhhhhh…….Aaaahhhhh??
Eeeehhhh, pantatnya pun bergerak kekiri dan
kekanan, matanya terpejam
ia betul-betul menikmati permainan ini, aku pun
semakin bernafsu. SiUcok semakin liar bergrilya di
memeknya, jembutnya menyentuh dan
bergeseka dengan kepala dan batang siUcokku.
Aku mendesah “, Hemmm “Yo mau keluar nih?.. “
“Yo, tanggung Yo jangan dulu Yo, Laura juga
bentar lagi??ehhhh?ahhh” jawabnya.
Tiba-tiba aku merasakan ada dorongan yang
hangat keluar dari kepala siUcok, Aku keluarrrrrr
ahhhhhhhh, Aku KO?membatin didalam hatiku Aku
masih amatiran?..air maniku berceceran di perut
Laura?” Yo?.”, tempelkan lagi Yo, Laurapun
mempercepat gerakan pantatnya iapun
nampaknya tidak mau kalau aku yang merasakan
kenikmatan, siUcok yang sudah mengecil seperti di
pelitir tergunjang kekanan dan kekiri, bibirku masih
bermain telinga Laura, tak berapa lama kemudian
dia mengerang ahhh??
ssssshhhhh??.enaaaakkkkkk?..
Yoooo, ia memanggil namaku dan kuraskan siUcok
yang berada di bibir memeknya terasa hangat,
kamipun tergolek lemas dan
kulihat Laura mulai tertidur. Akupun memikirkan
kekalahanku di sesi pertama ini, tak berapa lama
akupun tertidur pulas. Jam 9.00 malem Aku
terbangun, perutku teras laper banget kulihat
Laura masih pules banget kekecup bibirnya pelan,
matanya terbuka, Yo? ada apa sayang?serrrrr
kalimat itu langsung membuat siUcok bangun lagi
dan Laura yang kebetulan tangannya menyentuh
siUcok bergumam si Ucok udah mulai bangun lagi
tuh.
Kulumat bibirnya dan sibalasnya kecupan ringan.
Laura,” Yo keluar sebentar beli nasi ya, iapun
mengangguk. Akupun bangun mengambil pakaian
kulihat ia mulai mau tidur lagi, akupun pergi keluar
mencari nasi Padang. Baru saja aku
melangkahkan kaki masuk dan akan memesan
nasi ada yang berteriak memanggil, “Yo?.Yono?.
sini oi sebentar, kucari sumber suara itu dan
kudapati rombongan teman-teman dari kota
tempatku , mereka mengontrak rumah tidak jauh
dari rumahku.Hanya saja mereka itu anak-anak
ajaib yang hidupnya seperti Batman, tidur disiang
hari keluyuran mencari mangsa di malam hari, aku
sering di ajak oleh mereka tapi tidak pernah
kuturuti, karena melihat gaya hidup mereka yang
serabutan padahal kami sama- sama masih kuliah,
takut mengganggu kuliahku, jawabku memberi
alasan jika mereka mengajakku untuk berlayar.
Tapi kali ini lain sekali, kudekati rombongan yang
lagi makan tersebut, dan kutegur orang yang
paling akrab denganku, Roto namanya, “To,
sebentar To,
“aku ada perlu sama ente, ada yang ingin aku
tanyakan sebentar dan ini urusan yang sangat
penting yang tidak dapat ditunda-tunda. Anak-
anak yang lain pada berhenti makan dan
memandang aneh kepadaku. Entar dulu, “Yo, dikitt
lagi.
Ok?..urusan dunia ape urusan akherat heeee !!!!!
Ayolah sebentar ini urusan dunia, “Roto bergegas
berdiri dan kami menuju meja yang kosong. Ake
ceritakan pengalamanku dengan Laura sambil
malu-malu, “Ia tertawa sangat keras dan terbahak-
bahak, orang yang pada makan memperhatikan
kami berdua dengan heran.
Yo, “dulu aku sering ngajak kamu untuk menjari
pengalaman tapi ente selalu menganggap enteng
masalah ini, Ok “sekarang gua ajarin inti- intinya
saja selanjutnya terselah dikau bisa
menjalankannya tidak, maka dengan waktu yang
tidak lama aku menerima pelajaran singkat dan
cepat.
Kalian ngomongin apa sih kayak penting banget
dan rahasia, sehingga harus memisahkan diri dari
rombongan, tanya, Diki? penasaran sambil
mendekat. Ah enggak terlalu penting tapi harus
dibicarakan secara pribadi, jawabku singkat. Aku
pun membeli nasi dan segera pamit pada mereka.
Laura, “makan yok, mumpung nasinya masih
panas, aku mencari Laura di kamar. Ya, “tarok
aja di meja jawabnya singkat, ternyata ia lagi
mandi sambil bersenandung. Akupun
menghayalkan bentuk tubuhnya yang aduhai
kulitnya yang halus, toket nya yang kencang,
memeknya, jembutnya yang rindang, nafsuku
bangkit dengan cepat. Laura, “tok-tok kuketuk
pintu kamar mandi, buka ,”Yo udah kebelet ingin
pipis, kamarmandi belakang enggak ada air
pintaku. Begitu, pintu tebuka kulihat tubuhnya
penuh dengan sabun, kupandangi tubuhnya
dengan nafsu, akupun lupa pada nasi yang kubeli.
Yo, “halo Yo jangan ngelamun katanya mau pipis.
Kudekati tubuhnya, “ahh enggak jadi jawabku
singkat, kutarik tubuhnya masuk dalam pelukanku,
“Yo, buka dulu dong bajunya.” katanya Secepat
kilat, semua pakaianku tertanggalkan semua.
Kutarik lagi tubuhnya, kulumat bibir bawahnya
dengan halus dan pelan-pelan, kujulurkan lidahku
masuk kedalam mulutnya, ia membalas permainan
lidahku dengan dengan menggigit lidahku pelan,
tangan kiriku bermain di toketnya, kutarik-tarik
putting susunya, kuputar-putar kekiri dan kekanan,
sementara tangan kanan meraba tengkuknya, ia
kembali merintih, kudorongkan tubuhnya kedinding,
kutekan siUcok yang sudah mengencang kearah
memeknya, siUcokku terselip di antara
selangkangnnya, ia merintih “? ahhh?.sssshhhhh
?.ahhhh?.
“,tangannya memelukku lebih erat lagi, ” Yo, tadi
dari mana sih, kanyaknya ada yang berbeda dari
Yo, yang tadi,” tanyanya?, Aku diam saja tapi
gerakan siUcok,tangan dan bibirku kadang
kepercepat kadang kupelankan kadang antara
kena dan tidak, ia benar-benar sangat terangsang
dengan permainanku sekali ini. Kusiram tubuhnya
dengan air untuk menghilangkan sabun didirinya,
kepalaku kuturunkan ke toketnya dan kulumat
susu kirinya, tanganku meremas-remas yang
kanan, kugigit putingnya susunya, kuisap-isap
“?.ahhhh?..shhhhh?.Uaaaahhhh?.aahhhhhh??”
rintihnya , kupindahkan tangan kananku kebawah
dan kuraba memeknya yang sudah mulai terasa
basah dan
berlendir, mulutku pindah ke toket sebelah kanan
dan kugigit lagi putting
susunya, sementara tangan kiriku menggantikan
posisi mulutku yang tadi mengisap toket kirinya,
permainan kali ini memang berbeda dari yang
pertama, aku tidak terburu- buru untuk mencapai
kepuasan tetapi berusaha menikmati setiap
gerakan yang kuciptakan secara refleks. Tangan
kanan ku semakin lincah bermain-main di
memeknya dan kumasukkan jari
ku kememeknya yang sudah becek, ” Yo
sakittttt?..ahhhh?
sakitttt?..,”kuturunkan kepalaku menjilati perutnya,
kumaikan lidahku di
lubang pusernya??ahhhh?.assshhh?. geli?.Yo…
Tangannya meraih kepalaku dan mengacak-acak
rambutku.
Kepalaku semakin semakin kebawah dan mulai
menciumi daerah selangkangnnya?
ahhhhh?..sshhhhh?
ahhhhh?.kukangkang kan kakinya memeknya yang
basah dan berlendir dengan perasaan jijik kujilat
memeknya seperti ajaran video porno. “??
ahhhhhh?shhhhh?..ahhhh?..ahhh?
eeehhhhh? Yo, “jangan jijik ia berusaha
menjauhkan wajahku dari memeknya tapi dengan
sedikit paksaan tetap saja kujilati memeknya
“Yo?.Yo?.. Yoooo? ahhhh?.ssshhhh?.ahhh?. ia
menggoyang-goyangkan pinggulnya kekiri dan
kekanan, rambutku semakin di buat awut-awut
oleh “Laura, ditekannya kepalaku lebih kedalam ??
ahhhhh??sshhhhhh? enakkkkkkk?.ahh
hhh ?.emmmmemm??.
ahhhhhhhhh??.
tiba-tiba gerakan pinggulnya semakin cepat??
ahhhhh?..Yo??.aahhhhhh??
Laura?..
keluarrrrrr??Yoo, tubuhnya tiba-tiba menegang dan
bersamaan dengan tubuhnya melemas dari
memeknya keluar cairan putih yang sangat
banyak. Aku berdiri dan langsung merangkul
tubuhnya yang sudah lemas. Yo, “siUcok belum
keluar ya tanyanya?..kutuntun tangannya ke
siUcok dan dikocok-kocoknya siUcok, sebentar
saja siUcok sudah berdiri dengan sangat
menantang. Kuambil handuk dan kukeringkan
tubuh Laura, kutarik tangannya menuju kamar,
kurebahkan tubuhnya di kasur, kulemat lagi
bibirnya yang renum, tanganku pun kembali
bermain-main di memeknya, matanya kembali
terpejam, menikmati permainan tanganku.
Yo, “Laura istirahat dulu, tapi permintaan itu
kutepis dengan hisapan dan permainan lidah yang
menawan dibibirnya, kurasakan Laura
mulai terangsang, memeknya mulai berlendir
kembali. Laura,” siUcok jangan didiemin”, iapun
meraih siUcok dan mulai mengocok-
ngocakkannya, siUcok berdiri dengan sangat
hebatnya, memek Laura semakin banjir dengan
lendir akibat permainan tanganku.
Laura, “siUcok dimasukinnya !!!
Yo, “Laura masih perawan, Laura takut hamil !!!!
Enggak, “nanti kalau keluarnya enggak didalem ”
kataku meyakinkannya.
” Laura, boleh ya ?”Yo masukin ” tanyaku lagi
Laura diam sesaat, tidak segera menjawab tetapi
kurasakan kedua kakinya digeser membuka.
Karena tidak ada jawaban, kulebarkan lagi
selangkangannya sehingga memeknya nampak
menyeruak lalu kupegang batang siUcokku dan
kuarahkan ke lobang memek Laura yang sudah
basah serta pelan-pelan kutekankan kelobangnya.
Kepala siUcok masuk, “Aduhhh, Yo sakit?.kucabut
kembali siUcok? bibirku
kembali melumat bibr Laura dengan rakusnya
bersamaan dengan itu kuusahakan
siUcok Untuk menerobos memek Laura, ternyata
siUcok susah untuk menemukan itu lobang,
kurasakan siUcok di pegang oleh Laura dan
dituntunnya ke arah Lobang memeknya, dan
rupanya ia pun ingin merasakan nikmatnya siUcok
yang bermain di dalam memeknya. Walaupun
memek Laura sudah penuh dengan cairannya,
kurasakan masuknya siUcok kedalam memek
Laura susahnya bukan main sehingga kuperhatikan
wajah Laura seperti menahan rasa sakit dan
terpaksa tekanan siUcokku kutahan sebentar dan
kutarik sedikit keatas kutekan lagi sedikit. Melihat
wajahnya sudah biasa dan kurasakan tangan Laura
yang berada dipungungku menekan pelan-pelan,
lalu kembali siUcokku kutekan lebih kedalam lagi
pelan-pelan
Aduh Yo, masih sakit kutahan kembali gerakan
siUcok, kulihat mimik mukanya mulai tenang
kembali, kutekan kembali siUcok dan mentok,
Laura meringis menahan sakit sehingga akupun
merasa iba. Kutarik siUcok pelan-pelan kutekan
kembali, Laura pun masih menahan sakit di
memeknya, lama-lama mukanya mualai biasa dan
kesempatan itu kupergunakan, secepatnya siUcok
kutekan kedalam Creeet aduh ,” Yo sakiiittttt??..
sambil menahan pinggulku aku merasa siUcok
telah merobek selaput daranya, kutekan terus
sampai mentok dan kudiamkan tanpa gerakan,
Kuraih tangan kiri dan kanannya kedua tangan
kami sudah bertautan dan kuarahkan keatas
kepala kami, kucium bibirnya, kupingnya,
hidunggnya, kutarik pelan siUcok dan kubenamkan
kembali, ia masih merasa sakit, kuulangi sampai
kurasakan pinggulnya bergoyang, secara pelan-
pelan, kuikuti dengan menari siUcok agak keluar,
kutekan kembali dengan pelan..?
ahhhhhhh?.ahhhhhhhh?..emmmmmmm?..Yo ?.
Tekan lagi, ” Yo, akupun mengikuti irama gerakan
pinggul dari Laura, gerakannya semakin cepat,
kudiamkan siUcok sesaat, Yo,”Tekannnnnnnn
jangan didiamkan, pleas Yoooooo?? kusumpal
Mulutnya dengan bibirku emmmm??ahhhhhhh
?..Tiba-tiba Laura menaikkan kakinya keatas
pinggulku aku merasa siUcok seperti diurut-urut,
aku yakin sebentar lagi ia pasti akan mencapai
organism, gerakan pinggulnya semakin ganas
aaahhhhh?sshhhhhhh??
aaaaahhhh ??. Aku merasakan hentakan kakii
Laura memintaku menekan lebih dalam, tiba-tiba
cengkraman tangannya pada tanganku menguat
dan kurasakan ada sesatu yang mengalir dengan
hangat di memeknya Laura, ia orgasem yang
kedua kalinya, tubuhnya lemas. Yo. “stop dulu,
istirahat dulu Yo Kutatap wajahnya yang manis,
memancarkan keletihan dan kepuasan, kukecup
sekali bibirnya, kulepaskan cengkraman tanganku
pada tangannya, kutarik siUcok perlahan-lahan
keatas seolah-olah inginku cabut, ketika hanya
tinggal kepalanya yang terbenam kutekankan lagi
siUcok, tanganku meremas-remas kedua susunya,
kutarik-tarik dan kuputar-putar putting susunya.
Yo,”Laura capekkkk, stop dulu ” Permohonan itu
tidak kuhiraukan, Yo???.ahhhhhh?..ahhhhhhh???
pleas “Yo, istirahat dulu sebentarrrrr, kulihat
kepalanya kekiri dan kekanan sementara matanya
terpejam-pejam, kupercepat kocokan keluar masuk
siUcok di memeknya dan akibat sangat terasanya
gesekan gesekan di memeknya yang terasa sempit
itu, membuatku nggak sadar berdesah.ssssss
hhhhh ssssssshhhh.
enaaaaak…
aaaaasss.aaaaaacccrhhhhh..,
sedangkan Laura mulai terangsang memeknya
akibat keluar masuknya siUcok dan kadang-kadang
sampai mentok di ujung memeknya, gerakan
pinggulnya mulai terasa lagi, semakin- cepat dan
nggak teratur serta kuku jari tangannya
mencengkeram kuat di pinggangku sambil sering
kudengar rintihan Yoo?. teruuuuus??.
Yoooo?.enaaaaak?.Yoooo?..
aaaaahhhhh??. Sssshhhhh?? enaaaak?..ahhhhhhh.
Tidak terlalu lama kemudian gerakan pinggul Laura
semakin menggila dan aku merasa siUcok seperti
dipijit-pijit, pelukan dan cengkeraman kukunya
semakin sering dan nafasnya juga sudah semakin
cepat dan tiba-tiba Laura berteriak ”
Yooooo?..Ammmmpppunnn
Ahhhhhhhhh??.Akuuuu???..
ggaaaak???.kuaaaat???.Ahhhhh ” Mendengar
rintihannya aku semakin bernafsu makin
kupercepat gerakan siUcok sampai terdengan
suara cepret?.ceplok?ceplok??dimemeknya
karena begitu
banyak lendir yang ada.
Yooooo??
Akuuuuuu???.sekaraaaaang..aduuuh.
keluaaaaaaaar.aaaaaacccrhhhhhh, sabarrrrr
sedikkitttt?..lagiiiiii?Yoooo?? Jugaaaa
keluaaarrrrrr??badannya seperti kejang kejang, dan
kubantu orgasme Laura dengan memeluknya kuat-
kuat serta kupercepat kocokan keluar masuk
siUcok. ” Adddduh, uuuuudah doonggg, lauuuraaa
enggakkk kuat laggggiiiii” desis laura
“Yo Jugggggga???maauuuuu?? ahhhhhhhhhhhh?.
Kucabut cepat- cepat siUcok dari memeknya,
akupun terkulai lemas, kuperhatikan kearah
memeknya kulihat di sprei ada bercak darah,
Laura betul-betul masih perawan dan malam ini
aku sahabatnya telah merenggutnya. Laura, aku
berbisik ditelinganya, “hemmmm ia bergumam,
“Laura puas ?” tanyaku sambil mencium pipinya,
iapun hanya diam saja tapi dari rona mukanya aku
tahu ia sangat puas atas permainan kami malam
ini, kulihat ia menitikkan air matanya. Laura,”aku
memanggilnya.
“Laura, menyesal ?” tanyaku
Yoo, “Laura sayang sama kamu, Laura cinta sama
kamu “, iapun mengecup pipiku
dengan mesra dan kamipun tidur dengan bahagia.