Sunday, February 22, 2015
10:24 PM

Kenang-Kenangan Perpisahan 3 [Nejar's Series]

sebelumnya : http://64.237.43.94/showthread....Nejar-s-Series

Pagi ini entah kenapa Aku bangun kesiangan padahal aku jarang sekali bangun kesiangan seperti ini. Mungkin karena semalam aku tak bisa tidur karena masih terbawa emosi dan selalu terbayang-bayang pengalaman bersetubuh dengan dua ibu muda selama dua hari terakhir ini. Siang itu aku menuju markas aku dan teman-teman biasa kumpul yang memang kami sering nongkrong di kebon sebelah bale desa. Tapi waktu sampai disana hanya ada satu dua orang saja yang nongkrong disana sementara yang lain entah kemana perginya. Memang biasanya agak sore baru markas itu rame karena baru pada pulang entah itu ke kebon atau bekerja.

"Jar, tadi Kang Ohim dan Euis nyariin kamu sampe kerumah tapi kamunya malah gak ada.", kata salah seorang temanku, sambil memberi secarik kertas bertuliskan alamat rumah Kang Ohim. Memang sejak kang ohim dan euis pindah dari rumah kakek, aku memang belum pernah bertemu lagi apalagi main ke rumah mereka yang sekarang ini. Karena memang siang itu panas dan kecapekan abis muter-muter aku pututskan Istirahat sejenak sambil membeli es cendol untuk menyegarkan badan sekaligus lumayan untuk penunda lapar, setelah habis cendolku dan badanku sudah lumayan segar kembali akupun segera ke rumah kang ohim dan euis.

setelah sampai di depan rumah kang ohim dan euis, aku justru berpapasan dengan Kang Ohim.
"jar, Aku mau ada rapat dengan pak lurah sebentar. Diomongin aja dulu dengan Euis ya" katanya. "Ya Kang. Hati-hati di jalan", kataku walau tak tahu maksudnya ngomongin apa.

aku segera masuk ke dalam rumah kang ohim dan euis, 'plok', Euis dan aku langsung melakukan 'tos' persahabatan. Duduk di ruang tamu sambil kami ngobrol kisah-kisah lucu dan badung geng kami di masa-masa lalu diasaat kami masih kecil dan masih nakal-nakalnya anak-anak. Belum lama aku dan euis mengobrol ternyata Kang Ohim pulang dan menyampaikan keperluannya menemuiku kerumah walaupun tidak bertemu karena aku sedang main kerumah-rumah tetangga sambil berpamitan. Ternyata kang ohim dan euis bertandang kerumahku tadi ingin membucaraakan masalah penjualan rumah dan tanah kakek yang masih ku tempati yang memang rencanya akan di jual. Kang ohim bilang kalau Besok lusa mau ada calon pembeli yang akan melihat rumah dan tanah yang mau dijual itu sehingga pagi hari itu aku diharapkan bisa ada dirumah karena memang yang ada dirumah itu hanyalah aku yang memang menunggu pindahan saja. Lalu kami mengobrol mengenai alasan penjualan dan calon-calon pembelinya yang sudah tertarik dengan lokasi yang cukup strategis dari rumah dan tanah kakek. Setelah selesai menyampaikan perihal masalah yang ingin dibicarakan siang tadi, ternyata Kang Ohim ingin bergegas kembali ke rumah Pak Lurah meneruskan rapat yang katanya tidak enak kalau tidak hadir. Aku juga mau pamit pulang, tapi malah ditahan Kang Ohim.

"eeh, kamu kan mau pergi jauh, itu tadi udah disiapin gurame goreng ama sambel kecap. Euis, ajak dia makan dong, biar ada kenang-kenangan", kata Kang Ohim, menyuruh euis untuk mengajak aku makan sedangkang kang ohim siap-siap lagi untuk pergi kerumah pak lurah.

"Masih sore, aku belum lapar", kataku pada Euis ketika kang ohim sudah pergi.
"Kata Kang Ohim, makan dulu biar kamu ingat sama kami", katanya membujuk dengan senyuman tersungging di bibirnya yang indah.
"Aku gak akan pernah lupa kok dengan Kang Ohim ama Euis. Kan sudah ada kenang-kenangan", kataku bercanda sambil menunjuk selangkanganku dan selangkangan Euis.
"Hihihi, dasar kamu," Euis tertawa, lalu 'tos' lagi.
"Sampai sekarang Kang Ohim nyangka-nya dia loh yang merawanin Euis", katanya geli.
"Karena aku mau pergi jauh dan lama, boleh nggak aku kasih kenang-kenangan", aku menggoda Euis dengan senyum mesum.
"Apa? Awas yaa..", Euis mengepalkan tinju karena telah menduga apa tawaranku yang pastinya untuk berasyik masyuk itu.
"Hehehe, ayolah.. ini beda sama punya Kang Ohim..", aku terus menggoda sambil berharap euis mau mengulang kenikmatan yang belum pernah tuntas bersamanya dulu.
"Hmm, Benar juga kata kamu," Euis celingukan di depan pintu rumah melihat keadaan sekitar rumah takut ada orang ataupun ada yang mencurigai kami tapi sepertinya tidak ada walaupun kemudian euis kemudian mengajakku kedapur dengan keadaan pintu rumah tetap terbuka takut di curigai warga sekitar.
"Di dapur aja yuk, disitu deket kamar mandi. Nanti kalo Kang Ohim dateng, kamu langsung masuk kamar mandi, trus aku nyiapin gurame di dapur. Oke?". Aku kaget ternyata euis setuju juga dengan tawaran kenang-kenangan mesum dariku ini. Lalu kami berdua 'tos' lagi, dan kami langsung menuju dapur yang berada paling di belakang rumah .

Setelah kami berdua sampai di dapur ternyata kami berdua malah sama-sama agak canggung dan sama-sama saling menunggu untuk memulai dan itu semua malah membuat kami tertawa-tawa karena kekonyolan kami yang sama-sama canggung untuk memulai.
"Pemanasan dulu deh", kata Euis membuka suara yang lalu kemudian euis mencium bibirku. Walaupun masih agak sedikit canggung tapi ketika bibirku dan bibir euis sudah saling melumat dengan lembut aku langsung bereaksi membalas dan meraba-raba dadanya dari balik daster batik yang sepaha yang dipakai euis.
"Nenen dulu ya", rayuku agar semakin mencairkan kecanggungan yang sudah bercampur nafsu ini.

Lalu Euis membuka kancing baju yang ada di dasternya dan menyingkap bh kebawah setelah melorotkan sedikit atasan daster batik miliknya sehingga kini susunya yang putih dan sekal menurutku itu sudah tersedia di depan mata seakan-akan hidangan yang sudah siap disantap selagi hangat. Tanganku langsung menyentil-nyentil sekaligus memilin-milin putingnya yang masih kecil seperti gadis-gadis perawan aja, berhubung aku sudah keburu nafsu jadinya aku langsung menghisap-hisap kedua susu Euis walaupun tanpa meninggalkan jejak cupangan karena takut di bunuh kang ohim kalau ketahuan aku yang bikin cupangan-cupangan di kedua bulatan susu putih euis. Susu euis emang gak bisa dipungkiri kalau memang sangat menggemaskan karena bentuknya yang bulat seperti bak pau walaupun tak besar tapi mirip sekali seperti bakpau tapi susunya euis ada putingnya dan bikin naik darah, apalagi rasanya gak puas-puas ngisep-ngisep putingnya yang masih coklat agak kemerah-merahan yang mungkin barngkali pengaruh euis belum punya anak .Euis sampai kegelian akibat jilatan dan hisapanku pada putingnya yang seperti menggila karena nafsu sampai-sampai euis kegelian merasakan kebuasan bibirku, geli-geli tapi nikmat yang dirasakan euis membuatnya menggeliat-geliatkan tubuhnya tak henti-henti seperti ulat bulu yang sedang berjalan. Sambil aku terus menyusu pada kedua susu sekal milik euis, tanganku meraba-raba selangkangan Euis dan menyusupkan tanganku ke dalam celana dalamnya kemudian langsung membelai-belainya untuk merangsang vaginanya yang terasa menghangat.

"Curang!, aku juga pegang kontolmu dong..", kata Euis yang bermaksud ingin membalas belaian-belaian tangankku di vaginanya yang hangat itu dan langsung menyusupkan tangannya ke celanaku dan menggenggam penisku dengan mantap.
"hihihi, punyamu gede ya.." ujar euis sambil cekikikan.
"Ayo cepatan lakuin sekarang, keburu Kang Ohim pulang", kata Euis sambil langsung memelorotkan celanaku sedikit hanya samapai setengah pahaku beserta dengan celana dalamku dan kemudian euis memelorotkan celana dalamnya juga hanya hingga setengah pahanya saja.
"Copot aja celana dalemnya biar gampang nanti", kataku ingin memudahkan apa yang akan kami lakukan nanti.
"Nggak mau ah, entar susah kalau Kang Ohim tau-tau dateng", kata euis menjelaskan alasan kekhawatirannya.

Dengan hanya celana dan celana dalam yang cuman melorot sedikit dari setengah paha, jadinya kami berdua bener-bener kesulitan hanya untuk bisa memasukkan penisku kedalam vagina euis yang pernh ku masuki satu kali itu, berhubungan seks dari depan dan saling berhadap-hadapan mungkin enak bila sama-sama telanjang tapi kalau masih sama-sama pake baju dan celana masih terpakai jadinya sulit sekali walaupun cuman mau di masukin aja. Akhirnya dari pada kelamaan terus gak jadi, aku suruh aja Euis untuk nungging dengan berpegangan meja makan dan dari belakang ku angkat bawahan daster euis lalu kuarahkan penisku tepat didepan vaginanya yang sudah licin, perlahan-lahan aku majukan terus-dan terus sampai aku mampu menyodokan penisku semuanya untuk masuk ke vaginanya sedalam-dalamnya agar terasa begitu nikmat.

"Aww. Gila. Mentok. Enaakk..banget", kata Euis saat penisku masuk semua.

Kuayun pelan-pekan agar vagina euis yang sangat sempit ini bisa lancar dengan penisku nantinya, tapi semakin lama semakin cepat karena aku khawatir kalau kang ohim tau-tau masuk rumah yang saat itu pintu rumah sedang terbuka lebar. Walaupun aku dan euisterus menerus menikmati goyangan-goyangan ini tapi mulut kami tak berani mengeluarkan suara karena takut ketahuan orang apalagi pintu rumah gak ditutup jadinya kalau orang curiga denger kami bersuara karena keenakan pastinya bisa langsung memergoki kami yang lagi enak-enakan, jadinya goyanganku kupercepat secepat yang ku mampu samapi rasanya kepala penisku selalu tertumbuk-tumbuk di dalam sana seperti mentok yang di katakan euis. Karena lagi enak-enaknya aku hanya bisa menikmatai ini semua secepat mungkin agar tak ketahuan orang apa lagi ketahuan kang ohim. Tak ada raba-rabaan lagi yang ada hanya pompaan-pompaan kencang yang luar biasa cepatnya, Cukup lama aku menggenjot euis walau tanpa suara dan hanya saling menghayati kenikmatan ini, sampai tau-tau Euis terlihat mencapai puncak, euis mengerang panjang walaupun dengan suara yang lirih perlahan karena aku tak menghentikan sama sekali genjotan-genjotanku dan pahanya semakin mengepit yang membuat vaginanya semakin sempit lagi dan terasa sekali vaginanya berdenyut-denyut terasa nikmat di penisku. Berhubung aku belum selesai jadinya aku terus menggenjot vagina nikmat nan sempit milik euis tanpa mengurangi kecepatan genjotan-genjotanku.

"udah Jar.. aku udah..ampun", kata Euis keteteran dengan genjotan-genjotanku yang tanpa henti.
"Tapi aku belum", kataku sambil terus menggenjot tanpa henti. Euis terlihat bingung dan pasrah tetapi euis tak bisa apa-apa selain menikmati kenikmatan ini dengan rasa was-was tapi ini malah sungguh membuat aku semakin tak tahan padahal rasanya baru sebentar tapi sudah terasa di ujung. Berhubung kupikir kalau kelamaan bisa ketahuan jadinya aku makin kencengin genjotan-genjotanku tanpa henti sampai akhirnya aku mencapai puncakku dan mengeluarkan maniku sebanyak-banyaknya sampai aku lupa ingatan sesaat karena dipenuhi kenikmatan di otakku, kenikmatan ini terasa sungguh nikmat karena semprotan-semprotanku berada di dalam vagina Euis yang ternyata malah berdenyut-denyut lagi seperti tadi yang membuatku semakin lama merasakan puncakku ini. Kudiamkan sesaat penisku didalam vaginanya sambil merasakan nikmatnya denyutan-denyutan vagina euis yang terasa begitu nikmat dinikmati apalagi sudah selesai merasakan puncakku, denyutan-denyutannya seakan melengkapi rasa nikmatku saja.

Setelah vagina euis tak lagi berdenyut-denyut aku langsung mencabut penisku dari kedalaman vaginanya, Euis berbalik dan memelukku erat.
"Aku belum pernah sampe muncak pas main ama kang ohim. Abis Kang Ohim kalo main maunya cepet-cepet tapi emang dasarnya kang ohim cepet keluar sih... Jadinya kalo Kang Ohim udah loyo, aku cuman jari sendiri. Gak kayak Punya kamu ini yang gede mana tahan lama pula. Jadi Kalau begini mah aku mau jadi istrimu hihihi". Lalu Euis menatapku dan tersenyum
"Tapi kita kan teman ya hihihi", sambungnya lagi dengan sambil tersenyum. 'Tos'. Lalu kami sama-sama ke kamar mandi membersihkan diri sebersih-bersihnya karena ternyata maniku yang keluar banyak juga jadinya harus bersih biar gak ketahuan kan ohim.

Seks menghabiskan banyak tenagaku sehingga aku lapar dan minta makan gurame. Pas saat kami sedang makan bersama, Kang Ohim datang dan berkata riang,
"Nah begitu dong. Jadi nanti kamu punya kenang-kengan disini". Kata kang ohim ring
Euis dan aku saling bertatapan, tersenyum lalu tertawa. 'Tos'..
"Aku juga tos dong", kata Kang Ohim. Lalu kami 'tos' bertiga 'plok, plok' dengan aku dan euis saling bertatapan penuh arti dan sunggingan senyum tersimpul di bibir kami berdua mengeanang keindahan dan kenikmatan yang seperti kilat cepatnya. Apa itu yang banyak orang bilang "SEKS KILAT" ya...???

Selanjutnya : http://64.237.43.94/showthread....post1890616464