Wednesday, February 25, 2015

Moved: BBM (Benih Birahi Masa Lalu)

Banyak yang bilang bahwa masa SMA adalah masa yang paling indah, awalnya aku juga merasa demikian karena semasa SMA aku pacaran hingga empat kali dan keseharianku selalu dipenuhi oleh teman-teman yang kebanyakan adalah cewek. Tetapi setelah mengalami beberapa pengalaman terakhir ini, aku merasa bahwa saat ini hidupku lebih indah dibandingkan masa SMA. Oya, namaku adalah Deny, umur 30 tahun, tinggi 176cm, badan tegap atletis, kulit putih, rambut cepak dan berwajah cukup oke. Saat ini aku bekerja masinis di salah satu kereta api kelas bisnis PT. KAI dengan system kerja empat hari kerja dan dua hari libur serta satu hari stand by untuk piket. Aku sudah menikah sekitar 5 tahun yang lalu dan mempunyai seorang anak yang baru berusia 1,5 tahun. Sengaja aku menunda memiliki anak agar bisa berlama-lama bermesraan dengan istriku (Indah, 28 tahun) yang kebetulan juga bernafsu besar sama sepertiku. Kami sangat bahagia dan saling terbuka bahkan untuk urusan sex, kami membeli berbagai macam sextoys, mencoba berbagai macam obat kuat dan obat perangsang. Dan yang terbaru, aku melakukan sex terapi dan pembesaran kontol atas seizin istriku.
Kami benar-benar satu hati, satu jiwa, satu cinta, satu suara dan satu rasa hingga membuatku benar-benar yakin bahwa dialah yang terbaik bagiku. Banyak sekali teman dan rekan kerjaku yang memuji kebersamaan kami dan itu sangat membanggakan serta secara tidak sengaja aku pamerkan. Entah bagaimana mulanya, yang jelas takdir memutar semua kata-kataku dan menguji kesetiaanku. Hal itu bermula dari sebuah ketidaksengajaan, saat memeriksa karcis aku bertemu dengan teman SMA-ku yang bernama Anisa. Sejenak kami berbincang, bertukar nope dan nopin sewajarnya karena saat itu dia memang sedang bersama dengan suaminya.
Satu-dua hari setelahnya kami mulai menjalin komunikasi, bertanya kabar, bercerita tentang masa SMA dan semuanya termasuk masalah keluarga. Sebenarnya dia orangnya pendiam, tertutup dan cenderung jadul terutama dalam cinta karena semasa SMA dia tidak pernah pacaran yang menurutnya haram. Akhirnya kamipun kembali akrab dan sedikit demi sedikit saling terbuka hingga membuatnya semakin nyaman dan akhirnya tak sungkan untuk curhat. Suaminya adalah terknisi disebuah perusahaan pelayaran dan hanya sebulan sekali pulang. Dia bercerita tentang kuantitas dan kualitasnya dalam bercinta yang dia rasa membosankan dan suaminya hanya sekedar ‘asal’ memberikan nafkah biologis saja. Tanpa sungkan aku memintanya untuk menggunakan alat bantu berupa sextoys agar kualitas ML-nya meningkat.
‘emangnya kamu juga memakai? Tanya Nisa
“maaf ya kalau bahasanya jadi vulgar, aku akan menjawab jujur nih! Kataku
‘iya gak apa, emang harus jujurlah….katanya
“iya Nis, kadang aku memakai kondom Kristal! Jawabku
‘apaan tuh? Tanya Nisa
Akibatnya aku menjadi horni dibuatnya dan iseng-iseng memancing di air mani yang keruh, dengan jurus ‘sok jujur’ aku menjelaskan semuanya dengan bahasa yang vulgar. Dia menyukai kejujuranku dan mempercayai aku bisa menjaga rahasia, itu lebih dari cukup sebagai modal awal mendekatinya. Foto kondom Kristal aku kirimkan via BBM, aku jelaskan bentuk dan fungsinya sesuai pengalamanku. Pembicaraan menjadi semakin panas hingga tak sungkan aku mengirimkan beberapa foto dan video seorang wanita sedang berfantasi dan bermasturbasi dengan dildo dan vibrator.
Dia cukup antusias namun mendadak bingung, karena suaminya tidak kalah pendiam dan tertutup sehingga jika dia menyuruh suaminya memakai kondom itu bisa menimbulkan fitnah dan kecurigaan. Singkat kata dia semakin penasaran dengan bentuk dan efeknya bagi vagina sehingga menanyakan tempat membelinya. Tentu saja aku bilang itu susah dicari (di Jakarta) dan susah dibeli (karena malu) agar dia meminta yang aku punya. Hahahaha dasar mudah dibohongi, aku tertawa dalam hati karena sebenarnya sextoys mudah di dapat baik langsung maupun melalui online shop. Dan usahaku berhasil, dia berniat untuk melihat langsung kondom itu dan berniat meminjamnya.
‘besok aku mampir kerumah kamu ya? Katanya
“boleh, tetapi pagi-pagi aja ya? Takutnya siangan dikit aku keluar! Jawabku
Sengaja aku memintanya datang pagi-pagi karena istriku berangkat kerja pukul 06:30 dan pulang pukul 16:00 WIB. Hampir semalaman aku mengatur rencana dan menyiapkan segala sesuatunya karena targetku ‘secepat mungkin mendapatkan tubuhnya. Anisa berusia 28 tahun, tinggi 165an, toket 34D, kulit sangat putih dan mulus, hidnung mancung dan berjilbab (NO SARA). Dia sangat menyukai kejujuran meskipun itu menimbulkan masalah atau merugikanya, itulah yang membuatnya dekat denganku padahal sebenarnya aku cuma sok jujur aja.
Tepat pukul 08:00 dia meminta jemput di depan gerbang perumahan karena belum tahu rumahku. dan dengan senang hati akupun menjemputnya di depan pos satpam dan langsung menyusuri jalan sepi menuju rumahku. setiap pagi perumahanku memang sepi karena hampir semuanya beraktifitas dan bekerja sehingga kehadiran Anisa tidak ada yang melihatnya kecuali Pak Satpam yang sudah aku sogok dengan sebungkus rokok.
“santai dulu ya, silahkan diminum tehnya…aku mau mandi sebenatar! Kataku
‘iya terimakasih! Jawabnya singkat
Sekembali dari kamar mandi aku langsung menemuinya diruang tamu dengan hanya mengenakan kaos singlet dan bawahan pendek boxer untuk memamerkan bodiku. Obrolan sengaja aku arahkan to the point menjurus kondom sehingga membuat suasana langsung menghangat. Tampak sekali wajahnya memerah malu karena ini adalah pertama kalinya mengobrol langsung masalah sex. Dengan segera aku menyelipkan candaan agar dia tetap nyaman berada dirumahku dan merasa aman di dekatku. Akhirnya obrolanpun sampai juga kearah tujuan, dia meminta aku menunjukan kondom Kristal itu secara langsung.
“tutup mata sebentar ya, biar surprise?! Pintaku
‘iiiihhh…kok gitu, kayak anak kecil aja? Jawabnya
“iya percaya kamu dah gede, udah 18+! Jawabku sambil mencubit lembut pipinya
Akhirnya diapun memejamkan mata rapat-rapat dan tak sabar ingin melihat dan memegang kondom Kristal yang selama ini aku ceritakan. Tak hanya itu, kulihat tanganya sesekali meremas dan mengepal pertanda bahwa dia sedang gugup. Akhirnya semua berjalan seperti rencanaku, kataku dalam hati mensyukuri segala usahaku berhasil memperdaya Anisa.
‘udah belum? Lama banget?? Tanya Anisa
“aku hitung sampai tiga baru buka mata yah? Satuuu…duuuuuuuaaaaa…..kataku
‘tigaaaaaaaaaaa….sambungnya
‘Deniiiii….apa-apan ini, awas jangan kurang ajar ya? Katanya keras penuh keterkejutan
Kondom Kristal itu sudah aku pakai di kontolku dan aku menunjukan kontolku tepat di depan wajahnya sehingga membuatnya terkejut. Entah karena aksiku atau mungkin karena kondom itu, yang jelas kontolku cukup bigsize dengan ukuran 23X4,5cm dan terlihat lebih besar dari itu karena sudah terbungkus kondom berduri. Spontan Anisa berdiri sambil mendorong tubuhku namun aku segera menangkap tanganya dan kembali mendorong tubuhnya agar tetap duduk di kursi. Dengan setengah memaksa aku langsung menduduki pahanya dan mengunci tubuhnya dengan menekan lenganya ke sandaran sofa. Aku terus melanjutkan aksiku karena aku yakin dia hanya berpura-pura, hal itu aku lihat dari wajahnya yang semakin memerah menunduk malu dan tidak adanya suara keras penolakan.
“udahlah…jangan gitu, sentuh aja kondomnya katanya penasaran! Kataku
‘kamu sinting…gila…edaaaaaannn…brengsekkkK! Dasar hidung belang! Katanya
“sssssssttt…coba lihat hidungku dengan jelas, disebelah mana yang belang?? Kataku sambil mendekatkan hidungku ke hidungnya
“emang kamu gak bosen alim terus? Selain jujur, kamu menyukai kegilaanku kan? Kataku sok PeDe
Anisa diam seribu bahasa bahkan tanganya menjadi lemah tak bertenaga alias tidak lagi meronta atau mendorongku. Tak mau membuang waktu aku langsung mendaratkan bibirku diatas bibirnya yang basah karena terus-terusan digigit. Emuah…emuah…emuah…sambil mencium tak lupa aku mengeraskan desahku sambil meniup telinganya yang masih tertutup rapat oleh jilbab untuk membangkitkan gelora nafsunya. Dia belum membalas namun juga tidak menolak sehingga membuatku semakin bersemangat melumat bibirnya dan melingkarkan tanganya di punggungku.
Satu, dua, tiga…lima kancing bajunya aku lepaskan hingga memperlihatkan sebuah toket yang super putih membulat sempurna didalam BH pink. Emuah…emuah..emuah…tanpa melepaskan BH aku menciumi toketnya dengan brutal, meremas dan juga menggigitnya dengan penuh birahi. Namun saat sedang hot-hotnya lidahku merasakan rasa asin dan ternyata itu adalah tetesan airmatanya yang jatuh ditoketnya,. Sejenak aku hentikan ciumanku dan menghela nafas panjang sambil membisikan kata maaf karena telah memaksanya berselingkuh.
‘aku yang salah…telah membuka pembicaraan mesum dan memberimu kesempatan untuk masuk kedalam hatiku…masuk kedalam rumah tanggaku! Katanya sedikit tersengal-sengal
“kamu…ya udah, lupakan aja! Kataku sambil memasang kembali kancing bajunya
‘semua sudah terlanjur…biarlah mandi sekalian! Katanya membuatku gembira
Akhirnya kamipun saling melumat bibir, menghisap dan memainkan lidah dengan saling memilin serta tangan aktif meraba dan mengelus. Aku meremas toketnya dan memainkan putingnya dengan penuh penghayatan sementara jari lembutnya terasa membelai jembutku dan mengelus duri lunak yang menyelimuti kontolku. Beberapa menit kemudian kami sudah sama-sama bugil dan sama-sama ingin melanjutkan aksi bejat itu ke jenjang yang lebih nikmat dengan keadaan sadar dan tanpa paksaan.
Kini, giliran aku yang dibawah dan dia duduk mengangkangi pahaku sambil melepaskan kondom Kristal itu dari kontolku. Aaaaaaaaaaaaaaahhhh…tanganya lebih berasa dan lebih lembut memainkan kontolku dengan pijitan, kocokan dan elusan memanja. Tak mau kalah, akupun melumat toketnya dan menghisap putting pinknya dengan lembut nan mesra. Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaahhhh…auw…auwww….desahnya menahan gelora api birahi yang semakin menejejali tubuh. Perlahan aku menurunkan tubuhnya dan merebahkanya di sofa yang kemudian aku susul dengan ciuman di perut dan pusar sambil tanganku menjelajahi kakinya dari ujung hingga pangkal selangkanganya.
Anisa sempat melarangku untuk menciumi selangkanganya karena dianggap jorok dan terlalu geli, namun aku tidak memperdulikanya karena bagiku selangkanganya sangat bersih dengan hanya ditumbuhi jembut halus. Logisnya, semakin geli akan semakin nikmat dan semakin membuat Anisa melayang ke awing bersamaku. Sluuuuuuurrrpppp…aaaaaaaahhhh…sangat harum dan menggiurkan, memeknya masih sangat sempit dan memerah segar. Emuah…emuah…emuah…emuah… ciumanku tanpa henti melumat bibir memeknya yang semakin mengkilat karena lendir dan ludahku.
‘Den…mmmmm…aku keluaaaaaaaaaaaaarrrr! Rengeknya sambil menjambak rambutku
“mmmm..emuah..emuaaach…enak kan? Tanyaku tanpa menghentikan hisapan
Pantat Anisa menggeol dan menggelinjang hebat, sementara kedua tanganya menekan kepalaku lebih kuat ke memeknya hingga membuatku susah bernafas. Aaaaaaaahhhh, baru juga dioral sudah orgasme bagaimana kalau sudah aku genjot pakai kondom Kristal?? Tanyaku dalam hati. Beberapa saat kemudian aku arahkan bibirku dari selangkanganya menuju keatas, menciumi perutnya, toketnya, lehernya hingga sampai di telinganya. Aaaaaaahhhh…kontolku mulai aku gesek-gesekan ke memeknya hingga membuatnya semakin meracau tidak karuan.
‘Den…burungmu gede banget, apa muat? Bisik Anisa ragu-ragu
“ssssssssstttt…coba aja dulu! Jawabku sambil melumat bibirnya
Aku sempat mengutarakan 69 style dan memintanya menghisap kontolku namun dia menolak karena jijik dan takut akan muntah. Bagiku itu tidak masalah, ini baru awal dan masih ada hari esoknya lagi. Akhirnya aku memintanya berjongkok dengan bertumpu pada sofa membentuk doggy style agar aku mudah mengeksekusi memeknya. Terpaksa aku melumuri kontolku dengan pelumas dan kemudian menekan palkon masuk kedalam memeknya. ZLEEBBB…palkon memang masuk namun bagian tengah kontolku yang merupakan bagian yang paling gemuk sangat susah menerobos memeknya meskipun sudah berulangkali aku teteskan pelumas bahkan kedalam memeknya.
‘aaaaaaaaaaaaaauwwwhh…Den…sakit nihh…udah jangan dilanjut! Pintanya merengek
“ssssssttt…ya udah, masukin dikit aja deh! Kataku sedikit mengalah
Terpaksa aku mendorong kontolku maju-mundur teratur sebatas sepertiga kontol saja, terus dan terus sambil menunggu memeknya beradaptasi dengan kontolku. Kontol aja sesak, gimana kalau pakai kondom Kristal?? Tanyaku dalam hati sambil terus bersabar dan berusaha menekan masuk kedalam memeknya. Setelah 5 menit intens mengocok memeknya, kulihat kontolku sedikit demi sedikit mulai tertelan hingga akhirnya hampir penuh dan hanya menyisakan 3cm diluar. Hemmmmm…sensasi himpitan memeknya begitu legit, seakan-akan sekujur kontolku diremas-remas lembut oleh dinding memeknya. Bahkan terasa seperti terhisap sesekali….aaaaaaaaaaaaaaaaaaahhhh…
Agar semakin terangsang akupun mulai mengeksplorasi anusnya dengan menggunakan vibrator untuk menggelitikinya. Eeeeeeemmmm….aaaaaaaaaaaaaahhhh…Anisa kembali menggelinjang dan terus menggelinjang hingga hanya dalam hitungan menit membuatnya bermandikan keringat. Sangat seksi, tubuhnya mengkilat dan memikat hasratku untuk menjilatinya. Hemmmmm…pantat Anisa mengembang dan mengempis menahan bola vibrator yang mulai aku tekan masuk.
‘Den…apalagi siiihhhh…aaaaaaaaaahhhhh….rengeknya memanja
“udah nikmatin aja! Jawabku sambil menggelitik pinggangnya
PLAAAKKKK…PLAAAAAAAKKKK…PLAAAAAAAKKKK…akhirnya yang kuharapkan datang juga, memek Anisa sudah ‘klop’ dengan kontolku dan semakin becek oleh lendir hangatnya. Aku terus menggoyangnya bahkan aku dorong semakin kuat dan menghentak hingga membuat tubuhnya terdorong maju-mundur kedepan. OOOOOOooooouuughhhhhh…Anisa melenguh hebat dan bersama dengan itu tubuhnya ambruk karena tumpuan tanganya tak kuat menahan berjuta kenikmatan yang menjejali tubuhnya. Aaaaahhhh….aaaaaahhhh…dia melenguh lemas sambil menengok kearahku dengan pandangan mesum. Akupun berganti posisi konvensional dengan memintanya duduk disofa, sementara pahanya aku buka lebar-lebar dan aku tahan dengan tanganku.
“ayo…masukin lagi! Perintahku
Dia hanya mengangguk dan segera meraih kontolku namun tidak langsung memasukanya melainkan menggenggamnya kuat-kuat dan mengocoknya dengan irama teratur. Seakan-akan Anisa ingin memandang lebih lama dan merasakan hangat kontolku. Aaaaaaaaaaaaaaahhhhh…pandangan matanya tak berkedip menatap kontolku yang kekar dan jumbo berada dalam genggamanya. ZLEEEEEBBB… ZLEEEEBBBB…ZLEEEEEBBBB… akhirnya memeknya kembali menelan kontolku bulat-bulat dan langsung aku imbangi dengan gerakan maju-mundur san sesekali bergoyang memutar dan patah-patah. Dengan seksama dia melihat kontolku mengobok-obok memeknya yang pada awalnya begitu sempit kini berubah menganga seperti sebuah goa.
PLAKKKKK…PLAAAAAAAAKKKK… kocokanku semakin liar dan cepat, terus dan terus tanpa henti dan tak mengenal kompromi. Entah sudah berapa kali kurasakan memeknya menyemprotkan lendir pelicin yang pasti laju kontolku semakin mudah dan cepat. Emuah..emuah…dengan sedikit membungkuk aku menciumi toketnya yang kiri dan kanan bergantian.
“emuaach,…aku pakai kondomnya ya? Tanyaku yang kembali dijawabnya dengan anggukan
Meski kontolku kembali bertambah besar oleh duri dan kondom itu, namun kali ini tusukanku sangat mengena dan lebih mudah. Praktis Anisa menjadi klepek-klepek tak kuasa menahan 1000volt nikmat yang ada.
‘auwwwhhh…mmmm…aduuuuhhhh…akuuuu…aku gak kuat Den! Teriaknya
“sebentar lagi yah? Pintaku sambil memilin putingnya
Anisa seperti kesurupan macan betina, tanganya mencubit dan mencakar-cakar dadaku dengan penuh tenaga dan menjambak rambutku dengan sesuka hatinya. Namun ada satu yang membuatku sedikit gugup yakni teriakanya. Terpaksa aku menympal mulutnya dengan menggunakan CD dan mengekang tanganya agar tetap terlentang sempurna menghadap kearahmu. Beberapa saat kemudian kedutan demi kedutan bermunculan diujung kontolku sebagai pertanda aku akan sepera menyemprotkan sperma.
Tepat disaat kedutan kontolku semakin cepat, aku mencabut kontolku dan melepaskan kondomnya serta menaruh kontolku tepat di sela-tengah toketnya yang kenyal nan sintal. Dia diam saja saat kontolku aku jepitkan ditengah toketnya dan aku gerakan maju mundur teratur meskipun sesekali palkonku membentur lehernya. Aaaaaaaaaaaaaaaaaaahhhhh…sangat nikmat, gumamku dalam hati. Sementara tanganku tidak mau kalah, dengan vibrator aku terus memainkan memeknya dan menggetarkan klitorisnya hingga membuatnya meringis kegelian. Terus dan terus, bersamaan dengan itu Anisa mengehla nafas sambil melenguh hingga membuat mulutnya menganga lebar. PLUGGG… HLEEEEBBBBBBBBBBBBBBB… dengan cepat aku memasukan palkon kedalam mulutnya. Anisa yang terkejut tak mampu menolak kontolku yang gesit, meskipun pada akhirnya dia menggeleng dan sempat sedikit menggores kontolku dengan giginya. Tak mau kalah aku menahan tanganya dengan lututku sementara tangan kiriku memencet hidungnya hingga memaksanya bernafas dengan menggunakan mulut. Sementara tangan kananku terus mendorong kontolku lebih dalam ke mulutnya sambil mengocoknya. Dan akhirnya spermaku menyemprot hebat kedalam mulutnya, CROOOOOOTTTT…. CROTT..CROT…GLEKKKKKKKK…GLEEEEEEEEKKKK…spermaku memenuhi mulutnya dan masuk kedalam tenggorokanya dengan lancar. Uhuuuukkkk…uhuukkk…Anisa sempat tersedak sperma kentalku tetapi aku terus menahanya hingga spermaku benar-benar habis tertelan olehnya.
‘uhukkk…kurang ajar banget sih kamu, aku gak doyan malah dipaksa! Katanya memaki
“maaf…tapi aku sayang kamu! Jawabku merendah
‘sayang…sayang matamu! Sayang kok gitu! Katanya marah
“kata orang, itu akan membuatmu tidak akan pernah melupakan aku…aku gak mau kamu lupakan, aku gak mau ini menjadi yang terakhir! Aku sayang kamu! Rayuku
Anisa tidak menjawab lagi, perlahan dia mengemasi bajunya dan menuju kamar mandi untuk sekedar membasuh keringatnya dengan air dingin dan berganti baju. Cukup lama aku menunggunya hingga aku sempat ketiduran disofa dan terbangun oleh kecupan bibirnya. So sweet, ternyata dia tidak lagi marah atas pemaksaanku dan mengatakan bahwa dia juga menyayangiku bahkan sejak SMA dulu sehingga tidak mungkin bisa melupakan aku terlebih aku sudah memnunjukan dan memberikan surge kepadanya. Pengakuanya sungguh membuatku berbunga, jujur itu lebih dari apa yang aku harapkan…