Sunday, February 1, 2015

Pengalamanku dgn Widya(True Story)

Aku punya kenalan cewek namanya Widya, umurnya 21 thn mahasiswi , yg punya birahi besar, dia cerita kalau suka masturbasi, suka chat seks. Ini cerita bagaimana awalnya Widya melihat kontol laki2 dewasa secara langsung utk pertama kalinya, mainin(handjob) sampai muncrat. dan mencicipi sperma/ madzinya. Aku berkenalan dgnnya lewat chat YM, dan sampai akhirnya janjian kopdar. Memenuhi permintaannya utk belajar tentang seksualitas laki2.

Pertama kali pengalaman hotku dengannya adalah saat Widya pertama kali melihat kontolku secara langsung, reaksinya malu2 dan jengah, tp kelihatan dr wajahnya kalau dia nafsu yg tertahan karena baru pertama kali melihat kemaluan Pria dewasa secara langsung. Responnya yaitu seperti respon cewek yg klasik saat melihat sesuatu yg membuatnya jengah dan malu, pipinya memerah, sambil kedua telapak tanganya tanpa disadari menutup mulut dan diikuti tawa kecil, tetapi widya terus terpesona menatap batang kelaminku tanpa berkedip, yg ereksi, terangguk2 melengkung keatas. "Ih gilaaa, gilaa... gede banget" gumamnya dgn suara sedikit tercekat.
Widya sendiri yg membukakan celanaku(aku yg minta), mulai dr melepas sabuk, menbuka resleting, sampai akhirnya Dia tarik turun celana dalam ku, sampai terlepas lalu lolos dr kakiku, aku dalam posisi berdiri menghadapnya yg duduk dikursi. posisi kontolku sekitar 30 cm didepan wajahnya yg jengah itu, bersemu merah. Saat terbuka, kontolku udah ngaceng banget. udah gitu ga lama kemudian ujung belahan palkonku mulai ngeluarin lendir bening pelumasnya.
Nggak ada lagi deh rahasia kejantananku yg nggak terlihat oleh pandangannya, keseluruhan tanpa ada batas2 lagi dipandangi sepuasnya olehnya, yg ada didepanku ini tinggalah seorang gadis yg sedang terhipnotis, memuaskan birahinya untuk melihat dan menyentuh kelamin lawan jenisnya untuk pertama kalinya secara langsung. "Wid, pegang aja, nggak usah malu2" kataku.
Perlahan dan pasti akhirnya Widya mengarahkan tangan kanannya, meraih dan menggenggam batang kontolku yg sudah ereksi maksimum, ia melingkarkan jemarinya dari bagian kepalanya, dgn lembut ia rapatkan jemarinya melingkari batangku, kemudian menggeser genggamannya sampai ke pangkalnya, terasa sekali saat dia menggeser genggaman dr kepala kontol sampai panggkalnya, hangat dan licin oleh lendir birahiku sendiri, Aku liat kontolku yg ukurannya panjang saat ereksi 14cm itu, menyembul diantara genggamannya, spertiga panjangnya mencuat diantara ibujari dan telunjuk tangan kanan widya yg menlingkar menggenggam. lendir birahiku meleleh mengalir mengenai jemaarinya dan terasa licin sekali, jemari widya terasa hangat dibatangku. Kemudian Dia tarik2 dan goyang2kan kesamping kiri- kanan sambil terus menggenggam erat bagian pangkal batang kontol. "ih keras banget sih?" katanya. "kayak Kayu, tebel lagi. berapa senti ya diameternya?", katanya sambil mendongak melihat wajahku ingin melihat reaksiku yg mendesah pelan keenakan saat tanganya menggerak2kan kekiri ke kanan batangku. "Tuh, udah kluar apa tuh? lendirnya lagi"katanya lagi sambil meperhatikan Lendir bening birahi/madziku yg mulai merembes keluar dr ujung palkon. Jari2nya mengoleskan meratakan keseluruh permukaan kepala kontolku dgn lembut.
Dia bilang, "kepala kontienya lucu, lebih lebar dari batangnya, permukaannya kulitnya licin ya, bikin gemes aja, mirip jamur" katanya.
(widya menyebut kemaluanku dengan "kontie", mungkin krn masih malu untuk menyebutnya langsung dgn istilah "kontol")
Sambil terus memandangi lekat2 batangku, tangannya meraba merasai sepanjang batangku.
"Ih urat2nya kliatan banget ya nonjol2 di batangnya, seksi" katanya sambil tersenyum.
Aku melepas kemejaku, hingga akhirnya aku benar2 telanjang bulat dihadapan Widya. Ia tersenyum pernuh arti memperhatikan aku dan seluruh tubuh bugilku.
"Ummm rebahan dong, bisa nggak ?" katanya.
Widya melepas genggamannya pada kontolku. Aku mengambil kemejaku yg tergeletak utk dijadikan alas supaya bisa rebahan dilantai, segera aku telentang, sementara itu Widya terus memperhatikan tubuhku telanjangku, terutama selangkanganku. Setelah aku tidur telentang, Widya tanpa diaba2 langsung saja menghampiriku, kemudian duduk bersimpuh disamping kiriku.
Dengan sigap widya langsung menggenggam batangku kembali dan mulai mengocoknya pelan dgn tangan kanannya, sementara tangan kirinya merabai, dadaku, bawah perutku, jembutku, pahaku dan akhirnya membelai dan meremas pelan buah pelirku, sambil mengatur irama kocokan tangannya pada batangku.
Aku yg semakin keenakan, menggelinjang2 pinggulku bergerak2 mengikuti irama kocokannya yg semakin lama semakin cepat dan genggamannya yg semakin erat. Aku meerasa kontolku ereksi lebih keras dan lebih tegang dari biasanya, dan sperti ada yg ingin mendorong keluar.
"Ugghh seksi banget deh , kontienya tegang banget nih, eh? udah mau keluar spermanya ya? mau orgasme? keluarin yg banyak ya, aku mau liat punya kamu yg gede ini muncratin mani, dari ujung belahan kepalanya yg lebar ini" kata Widya nyemangati aku.
Mendengar itu, aku jd tambah ga tahan lagi akhirnya kontolku dari terasa dr dalam berdenyut2 makin keras, "Arrgghh" sambil aku mengerang nikmat, terasa seluruh ototku menegang, dan akhirnya
muncratlah maniku dgn derasnya. Batang kontolku yg melengkung keatas menyebabkan air maniku menyembur kearah atas, menyembur sekali, dua kali, tiga kali dorongan kuat otot kontol mendorong cairam mani dari dalam, menuju saluran, hingga keluar dr ujung palkonku dengan derasnya, muncratan pertama mendarat di perut, kedua didada, dan yg ketiga yg paling keras muncratnya sampai ke leherku aaaah.. nikmat banget rasanya. Widya tetap terus mengocok kontolku tp setelah muncratan ke tiga dia memperlambat kocokannya..
"Gilaa, jauh banget muncratnya " gumam widya, terperangah takjub menyaksikan kontolku berejakulasi begitu kuatnya.
Mataku terpejam, dgn nafas yg masih memburu, menikmati sentuhan tangan Widya di kontolku yg masih mengocok lembut.
Perlahan aku buka mataku melihat ke tangan widya yg masih menggenggam batangku. Aku liat Widya tersenyum menatap wajahkukemudian mengalihkan pandanganku ke tangannya yg masih mengusap meremas batangku, jemari dan pergelangan tangan Widya belepotan lelehan dan percikan spermaku, dgn telaten ia meratakan spermaku yg kental putih itu keseluruh batang dan kepala kontol.
"Aiiih banyak banget keluarnya" katanya. "Kentel banget ya, kalo disemprot didalem bisa langsung jd dede bayi nih", lanjutnya sambil tersenyum2.
Widya kemudian mengangkat tangannya mendekatkan ke hidungnya. Dia mencoba membaui lendir yg menempel di jarinya itu.
"Mani kamu baunya khas ya? Apa semua mani cowok aromanya seperti ini? kayak bau cairan pemutih pakaian gitu" katanya.Widya terus memperhatikan lendir yg menempel pada jari2nya, ia rapat-renggangkan telunjuk dan ibu jarinya merasai kental dan lengketnya spermaku. Kemudian ia dgn tidak ragu2 mencicipinya, menjilati dgn lidahnya. Ah pemandangan yg sangat merangsang."Asiinn" katanya sambil tertawa kecil. "Tapi mmm kayaknya enak dan gurih, aku suka rasanya".
"Cicipin langsung dari tempat kluarnya aja Wid?" tawarku.
"Oh, dibersihin sisa mani yg keluar dr ujung belahan palkon ya, aku kulum trus jlatin gitu? kayak di Bokep2 jepun ya? " jawab widya dgn semangat, Ia merubah posisi duduknyaya. Kini ia bersimpuh diantara selangkangaku dgn melebarkan kedua kakiku
kemudia ia menunduk, mendekatkan wajahnya ke selangkanganku, ia membuka bibirnya dan mengarahkan ujung kontolku yg masih setengah ereksi itu, menempelkan ujungnya di bibirnya, hingga akhirnya masuk kemulutnya perlahan, Ia mengulum kepala kontolku yang masih belepotan sperma itu, sesekali ia melepaskan kulumannya sambil menjulurkan lidahnya, menjilati seputaran ujung dan tepat dibelahan kepala kontolku. Pandangannya terus menatap wajahku yg tersenyum keenakan. Seksi sekali melihat pemandangan seorang gadis perawan yg bersimpuh ditengah selangkangan kita yg telanjang bulat memperlihatkan seluruh rahasia kita padanya, melihatnya setengah menggenggam batang kontol kita, menjilati dan mengulum kontol kita yg baru saja memuntahkan benihnya yg banyak.
Aku perhatikan skitar bibir widya itu basah oleh lendir sperma bercampur dgn salivanya. disela2 jilatannya, sesekali Widya mengulum dan menyedot lembut kepala kontolku. Spertinya ia benar2 ingin memastikan sisa2 spermaku semuanya benar2 sudah keluar dr saluran spermaku tanpa tersisa.
------
Gitu dulu share ceritaku, maaf kalo kurang bagus susunan dan tata bahasanya.