Monday, April 13, 2015
12:03 PM

The untold stories of harry potter - chochang

Terinspirasi dari seringnya seri Harry Potter disiarkan di tv (walaupaun yang menjengkelkan acara stasiun tv yang bersangkutan yang dimuat di surat kabar sering tidak sama dengan kenyataannya, jadi ku berpikir apa gunanya mencetak acara tv tersebut di surat kabar kalu sering tidak sama dengan kenyataannya), ku mencoba untuk menulis kembali cerita2 sex seperti dahulu. Tentunya cerita yang kutulis ini tidak bermaksud untuk menceritakan sihir2nya tetapi kenikmatan yang didapat Harpot dari temen2 prempuan yang selalu ada disekitarnya dalam cerita aslinya, Ginny Weasly, Fleur Delacour, Chochang, Hermione Granger dan Luna Lovegood. Seperti biasa cerita ini dilihat dari sisi prempuannya dan cerita ini setelah masa damai terjadi di dunia sihir setelah musnahnya Voldemort dan geng nya.

Aku lulus terlebih dahulu dari Harry, apalagi dia ditahun ke 7 nya mengalami masalah yang luar biasa sehingga tidak bisa menyelesaikan kelas 7 nya pada waktunya. Aku sudah bekerja terlebih dahulu sehingga ketika Harry mauk ke departemen dimana aku bekerja, aku ditugaskan untuk metrain dia agar cepat bisa melakukan tugasnya dengan baik Aku suka ma dia terutama sejak cowokku meninggal di turnamen triwizards, cuma dia selalu dikelilingin cewek2 temen2 deketnya sehingga aku tidak punya kesempatan untuk lebi deket dengan dia, Aku senang juga ketika dia join di depratmen aku walaupun posisinya aku sebagai junior supervisornya dia hanya untuk mentrain dia agak bisa cepet menyesuaikan diri dan menguasai pekerjaan yang harus dilaksanakannya. Sampai satu saat aku mendapat tugas untuk keluar kota bersama dia, seneng banget deh aku,, pasti waktu luang mau aku pake untuk bermesraan ma dia. Dia pembelajar yang cepat, jadi dengan sedikit bimbingan dia dah pede untuk membagi kerjaan dengan aku supaya bisa lebi cepet selesai, wah makin banyak dong kesempatan untuk berdua dengan dia, rencana kerja kita laksanakan, aku sesekali mengkontak dia untuk mengetahui progres pekerjaan yang di handlenya, so far so good tu, lancar2 aja.

Kerjaku hari itu selesai duluan sehingga aku duluan kembali ke vila. Memang aku pesan 1 villa dengan 2 kamar sehingga biayanya lebih rendah katimbang memesan 2 vila dengan 1 kamar. Dia gak keberatan kok dengan pengaturan kamar seperti itu. Vila itu lumayanlah fasilitasnya. Ruang tamu berisi sofa, tv lcd 42 inch, dvd dan sound system. agak kedalem ada meja makan, pantri kering dan lemari es. Didalem lemari es ada buah dan soft drink, tersedia dispenser air panas dan dingin, semua dah termasuk harga sewa vila. Ada dapur kecil lengkap dengan gas oven, microwave oven dan coffee makernya, pokoknya lengkap lah, tentunya tidak ketinggalan kopi, teh, gula, snack pun tersedia lengkap. Kamar tidurnya masing2 berisi ranjang besar, meja rias dan tv lcd ukuran 32 inch. Kamar mandinya yang melekat pada masing2 kamar ada shower booth dan bath tub. Toileteriesnya pun tersedia lengkap. Yang paling menarik perhatianku adalah pool yang ada dihalaman belakang, tertutup tembok dan dihiasi dengan pepohonan, agak tinggi tapi rimbun, penerangannya temaram, terutama di gazebo nya. ada 2 dipan berdampingan yang tertutup matras. Aku santai2 aja di poolnya, aku hanya mengenakan bikiniku dan baringan di matrasnya sambil minum soft drink, tiupan angin sepoi2 membuat ku terlena.

Aku terbangun karena dia duduk di sebelahku. aku membuka mataku, dia memanjadangi tubuhku yang hanya berbalut bikini minim dengan penuh napsu. Dia hanya mengenakan celana dalam. ada sesuatu yang sangat menonjol di selangkangannya, besar dan panjang, sampe kepalanya nongol dibagian atas cdnya melewati pusernya. Dia terbelalak memandangi bodiku yang hanya terbungkus bikini minim. "Say, kamu merangsang sekali". "Kamu juga, kon tol kamu gede en panjang banget ya, kepalanya sampe nongol gitu ngelewatin puser, dah keras banget ya ngacengnya". Aku sudah gak kepikiran untuk tanya hasil kerjaannya hari ini karena dah mulai dikuasai napsu yg mulai berkobar melihat kon tol jumbonya yang sidap menggarap memekku.

Dia segera membaringkan tubuhnya disampingku. Dia menggeliat dan menghadap ke arahku. Aku menggeser badanku mendekati dia. Kon tolnya langsung melonjak begitu bersentuhan dengan lenganku. Aku berbaring diam di sampingnya. Tiba-tiba dia memeluk dadaku. Kenapa Har, dingin yaaa.., kataku, dia meluncurkan tangan kirinya ke atas kepalaku. Dengan reflek aku mengangkat kepalaku dan tangannya jadi memeluk kepalaku. Dengan manja aku menyandarkan kepalaku ke bahu kirinya. Dia mengelus kepalaku dengan lembut. Diciuminya rambut dan kepalaku dengan lembut. Dia semakin mempererat pelukannya. Tiba tiba dia melingkarkan kakinya ke pahaku. Sehingga pahaku menyentuh kon tolnya. "Har, desahku sambil menengadahkan wajahku ke wajahnya. Dia segera memagut bibirku. Lama bibir kami berpagutan. Kami sampai terengah-engah karena terlalu bersemangatnya berciuman. Kami berhenti berciuman karena sudah tidak bisa bernafas lagi. Setelah menarik nafas sebanyak-banyaknya, kami saling berpandangan, dan tersenyum. Dia kembali merenggut lenganku dan cepat memagut bibirku. aku layani cumbuan nya. Dia remas-remas toketku . Aku mendengus-dengus dan seperti kejang-kejang waktu dia memelintir pentilku, tangannya diselipkan ke balik bra bikiniku.

Dia pelan2 mengurai ikatan bra bikiniku. Dia kembali memagut bibirku. Aku menggeliat-geliat. Diciuminya toketku. Aku agak menggeliat. Kemudian dia mulai menjilati toketku, memutari toketku bergantian. Diselingi dengan gigitan-gigitan kecil. Kemudian disedotnya pentilku, sambil digigit pelan. aku menggeliat sambil mengangkat pantatku. Dia menggapai cd bikiniku dan dipelorotkan ke bawah. Sambil tetap menggigit dan mengisap pentilku, dia menggunakan kaki kanannya untuk menurunkan cd ku sampai terlepas sama sekali. Kemudian diusapnya memekku yang dilingkari jembut yang lebat. Dia mengangkat kepalanya untuk lebih jelas melihat memekku. Kemudian dia mengulum pentilku. Kemudian jilatannya mulai turun ke arah perutku. Aku agak meregang waktu lidahnya menelusuri permukaan kulitku dari mulai pentil sampai ke arah pusarku. Kemudian dia kembali memandangi memekku. Dia duduk langsung menghadap memek ku. kon tolnya yang keras nongol dari bagian atas cd nya, yang kemudian dilepasnya. "Say, jembut kamu lebat sekali, pasti napsu kamu besar ya. Kamu gak puas kan kalo cuma dien tot seronde", katanya sambil mendekatkan wajahnya ke memek ku. Aku hanya mendesah saja. Pelan diciumnya memekku. Aku menggeliat. Kemudian dijilatinya dengan lembut sekitar bibir memekku. Aku mengangkat pantatku sambil berpegangan pada matras sambil mendesah, aaaaaaahhhhhh... Dia kemudian menciumi pahaku. Aku melonjak-lonjakan pantatku beberapa kali. Setelah agak lama menciumi pangkal paha sampat lututku, dia mulai mengarahkan jilatannya pada memekku. Dia menjilati bibir memekku. Aku menggelinjang dan mendesah :auuhhhhhhhhh.. Dibukanya sedikit bibir memekku yang sudah basah kuyup, dan segera menjilat itilku, AAAGGGHHHHHHHH..!!!!!!, lenguhku keras dan mengangkat pantatku tinggi-tinggi. Dimasukkannya lidahnya ke dalam memek ku kemudian diputar-putar dengan tekanan yang kuat ke sekeliling memekku. Aku semakin bernapsu. Kujambak rambutnya sambil menekan kepalanya semakin keras ke arah memekku. Sesekali dia menggigit itilku diselingi dengan sedotan. Napasku makin tidak beraturan. Aku mendesah-desah dan kadang-kadang menjerit kecil, terutama pada saat itilku digigit-gigit. Akhirnya, kedua kakiku menjepit kepalanya dengan kuat sekali. Kedua tanganku juga menekan kepalanya sekuat tenaga sehingga hidungnya pun tenggelam dalam bukit memekku. Aku mengerang dan menggelinjang. Dia menyedot memekku sambil menggigit itilku terus. Aku terhempas ke matras dengan mengeluarkan suara dengusan yang kuat. Dia terbebas dari jepitan kakiku. Dia tampak terengah-engah sedang aku tergeletak lemas. Diciumnya sekali lagi memekku.

Aku hanya tersenyum, "Har, luar biasa deh lidahnya, pake lidah saja aku sudah nyampe, apalagi pake kontol besar kamu ya". Dia cuma tersenyum dan turun dari dipan mengambil handuk untuk melap mulut dan mukanya yang berlepotan cairan memekku. Setelah melap mukanya , dia kembali ke dipan. aku menyambutnya dengan pelukan dan ciuman. Sekarang giliranku menciumi leher, dada dan pentilnya. Lidahku berputar-putar disekitar pentilnya. Kemudian aku mulai menyedot-nyedot dan menggigit-gigit kecil pentilnya. Dia tampak keenakan. Aku meluncur kebagian bawah. Kuelus kon tolnya mulai dari pangkal sampai kekepalanya. Kemudian sambil berjongkok, kujilati kepala kon tolnya. Kuputari dengan lidah. Kugigit kecil dan kujilati. Lama-lama dia tak tahan berdiri kuperlakukan begitu. Diapun duduk di tepi dipan. Aku kembali menjilati kon tolnya, dari kepala, batang sampai ke bijinya. Dia merem melek dan mendesah keenakan. Kemudian kepalanya kuemut, cuma kepalanya yang muat di mulutku saking besarnya. Lidahku menjilati kepalanya yang sudah masuk mulutku. Dia sampai bergetar menahan rasa geli-geli nikmat itu. Dan kemudian dengan keras aku menyedot kon tolnya. Dia menjepit kepalaku dengan kedua kakinya. Dia nggak mau kalau sampai mengalami ngecret ketika kuemut. Dia berdiri dan menarikku berdiri juga. Dia memelukku dan mencium bibirku dengan mesra. Luar biasa kamu, say, bisiknya. Aku cuma tersenyum manja.

Diapun membaringkanku di dipan. Dia masuk lagi mengambil bantal yang kemudian dia pake buat mengganjel pantatku. "Buat apa si, kan kon tol kamu panjang gitu, masuknya pasti dalem", tanyaku. Dia diam saja. Karena diganjal. memekku jadi merekah. Dia menjilati memekku sekali lagi. Aku menggeliat waktu lidahnya masuk ke memekku dan menyentuh itilku. Kemudian dia menaiki tubuhku dan kon tolnya ditempelkannya di bibir memekku. Didorongnya kepala kon tolnya dengan jari supaya masuk ke memekku. Aku mendesah waktu kepala kon tolnya memasuki memekku. Kemudian dia menggerakkan sedikit maju mundur sehingga dengan pelan tapi pasti seluruh kon tolnya terbenam di memekku. Aku mendesah dan berpegangan erat pada matras. Setelah kon tolnya masuk semua, dia menciumi bibirku, kemudian agak membungkukkan badanya untuk mengemut pentilku. Siap, say?, tanyanya. Hmmmm.., aku mengangguk kecil dan tersenyum.

Dia meletakkan kedua tangannya di samping bahuku seperti orang push up. Kemudian pelan-pelan mulai mengangkat pantatnya. Setengah kon tolnya keluar, kemudian didorong lagi. Semakin lama gerakannya naik turun semakin cepat. Toketku terguncang-guncang waktu dia melakukan gerakan memompa ini. Dengan gemas dia mencium, menyedot dan menggigit pentilku juga. Aku mengimbangi gerakannya dengan memutar pantatku seirama dengan gerakan pantatnya naik turun. Terasa sekali kon tolnya seperti mengaduk-aduk memekku. Memekku sesekali kukejang2kan memijat kon tolnya yang sedang keluar masuk dengan cepat. Karena capai diapun menegakkan tubuhnya dengan posisi tegak di atas lutut. Untuk keseimbangan, dia membuka kakiku lebar-lebar. Sambil berpegangan pada pahaku, diapun memberikan pijatan-pijatan berputar di pangkal paha sampai daerah sekitar memekku. Aku menjadi mendengus keenakan. Gerakan putaran pantatku jadi semakin liar. Dengan posisi ini dia bisa memandangi dengan leluasa keluar masuknya kon tolnya di memekku. Kadang-kadang dia merendahkan pantatnya sehingga sodokan di bagian atas dinding memekku lebih terasa. Aku mulai mendesah, gerakan pantatku sudah mulai melonjak-lonjak tak karuan, dia sengaja menghentikan gerakan maju mundurku. Setelah pantatku gerakannya pelahan lagi, dia tarik pelan-pelan kon tolnya dan kemudian memberikan sodokan yang cepat ke memekku. Pantatku langsung melonjak dan berputar lagi dengan keras. Setiap dia menarik kon tolnya, terasa bibir memekku ikut tertarik keluar. Tapi begitu dia menyodokkan kon tolnya, bibir memekku terasa melipat ke dalam dan seperti menelan kon tolnya.

Setengah jam kemudian, badanku sudah basah oleh keringat. Dia apalagi. Kadang-kadang aku mengangkat badanku, menciumnya dan kemudian menjatuhkan badanku lagi. Aku masih mengelinjang-gelinjang menikmati sodokan-sodokan kon tolnya. Akhirnya, aku merenggut lehernya dan mendekapnya dengan kuat. Kakiku juga menjepit pinggangnya kuat sekali, sambil mendesah aaagggghhhhhhh.. Diapun gak menunggu lebih lama lagi. Segera dijatuhkannya badanku ke matras dan akupun dipeluknya dengan erat sambil mempercepat pompaannya. Pantatnya hampir-hampir tidak bisa bergerak karena jepitan kakiku. Dia mempercepat gerakan kon tolnya, dan sekali, dua kali, tiga kali, sampai empat kali dia mengejan, menyemprotkan pejunya didalam memekku. Badannya menjadi tegang sambil masih berpelukan kuat denganku. Beberapa saat tubuh kami masih tegang berpelukan sambil menahan nafas berusaha menikmatinya.

Akhirnya tubuh kami menjadi lemas dan pelukankupun mengendor. Kakiku sudah tidak menjepit pinggangnya lagi. Tapi dia masih tetap tergeletak di atas tubuhku. Dia mencium kening, mata, hidung dan bibirku. Akhirnya kami saling melepaskan pelukan. Dengan pelahan dicabutnya kon tolnya dari memekku. Aku sedikit menggelinjang dia mencabutnya. "nikmat banget deh dientot sama kamu. Lagian kamu mesra banget deh memperlakukan aku, jadi keinget lagi masa2 indah kita waktu masi skolah ya. Istirahat dulu ya Har, abis itu aku masih kepingin ngerasain kon tol kamu ngaduk2 memek aku lagi", kataku. "Iya sayang, apa sih yang gak boleh untuk kamu", jawabnya sambil tersenyum. Setelah itu kami berpelukan dan tertidur karena kelelahan.

Aku terbangun karena merasa dingin, suasana sudah gelap karena lampu cottage belon dinyalakan, dia masi terlelap sehingga aku gak tega untuk membangunkannya. Pelan aku turun dari dipan, aku masuk kedalem dan langsung ke kamar mandi. Ku bersihin badanku, sedang membersihkan badan dia masuk ke kamar mandi dan langsung memeluk aku dari belakang, toketku dia remes2 sambil maenin pentilku. "Laper Har, kita makan dulu yuk, baru lanjut lagi". Aku berbalik memeluknya, dan mencium bibirku mesra, dia bener2 memperlakukan aku seperti aku masih pacarnya. seneng banget deh bisa mesraan ma dia lagi. Selesai bebersih aku telpon ke resto pesen 2 paket makan malem. Aku dan dia hanya memakai baju mandi yang tergantung di pintu kamar mandi, memang disediakan sebagai komplemen oleh pihak cottage. Makan malem pun diantar dan kita makan sambil bercanda, berciuman seperti layaknya sepasang kekasih sedang memadu cinta. TV yang dinyalakan hanya manjadi penonton kemesraan kamu berdua. Dia bener2 mesra dan gak terburu2, selesai makan kami masi berciuman didepan tv, dia mengelus2 rambut dan pipiku, tanpa menyentuh bagian sensitif dibadanku, aku nyaman sekali dibuatnya, padahal aku tau kon tolnya sudah nghaceng lagi waktu kesenggol lenganku waktu kita berpelukan. Akhirnya dia menggendong aku, dibawanya aku ke kamar dan dia membaringkan aku diranjang, waktunya ronde kedua dah tiba kayaknya. baju mandi sudah terlepas dari badanku, demikian pula baju mandinya sudah terongok dilantai, kon tol jumbonya dah kaya pedang samurai yang terhunus siap melabrak memekku lagi.

Dia berbaring disebelahku dan langsung mengusap2 memekku. Dia mulai mengusap-usap itil dan memekku. Rasanya seperti melayang setiap kali dia menyentuh itilku. Apalagi ketika dia mulai menjilati pentilku, aku makin lemah tak berdaya. Lututku terasa lemas yang membuat dia mudah menjelajahi memekku karena menjadi terbuka. Sambil memeluk pinggangku dengan tangan kiri, dia mulai memainkan jari kanannya di memekku. Dengan ibu jari dan jari tengah, dia membuka memekku. Jari telunjuknya mulai meraba-raba itilku. Aku terlonjak setiap dia mengusap itilku dibarengi eranganku. Aku meremas-remas sendiri toketku, sambil menahan kenikmatan yang dia berikan.
Puas memainkan itilku, lidahnya mulai berperan. Setiap jilatan membuat aku menjerit. Aku berusaha menjepit kepalanya dengan pahaku, sehingga dia semakin ganas memainkan lidahnya. Sesekali dia mengisap itilku dengan keras. Aku menjadi semakin berisik mengeluarkan erangan.

Kini giliranku membelai, mencium, menjilat, dan meremas kon tolnya yang sudah ngaceng. Kugenggam kon tolnya, terasa besar dan keras. Satu kocokan, kini gilirannya yang terpaksa memejamkan mata merasakan nikmatnya genggaman tanganku. Tanpa berlama-lama lagi, aku lumat kepala kon tolnya di dalam mulutku. Sedikit gigitan, aku jilati seluruh permukaan kon tolnya. Aku hampir tersedak karena kepala kon tolnya menyentuh pangkal rongga mulutku, sementara di luar batangnya masih tersisa cukup panjang untuk kukocok2. Aku semakin bernafsu mengulum kepala kon tolnya. Pelan tapi pasti aku keluar masukkan kepala kon tolnya di mulutku. Lidah kusentuhkan ke ujung kon tolnya. Pahanya makin terbuka membuat kon tolnya makin mengacung kencang. Aku mulai menjilati dan mengulum kantung pelernya. Posisiku yang merangkak setengah menunduk membuat bongkahan pantatku menjulang keatas.

Dia mengusap pantatku dan kemudian menarik lenganku. Aku diciumnya sambil direbahkan keranjang. Dia merebahkan badannya disisi ku. Berbaring miring, dia mengisap toketku. Dia mulai bermain lagi di memekku. Kali ini usapannya sedikit keras dan cepat menggosok itilku. Aku menggelinjang karenanya. Tiba-tiba aku merasakan tubuhku mengejang, aku kembali nyampe. Sungguh hebat permainannya, pintar sekali dia merangsang napsuku sehingga aku cepat sekali bisa nyampe. "Kamu pinter banget dih ngilik aku, sebentar aja aku dah nyampe", desahku.

Dia tidak menjawab, malah menindih tubuhku. Aku bisa merasakan bobot tubuhnya terutama di bagian bawah pinggangnya. Tangannya sudah tegak di sisi toketku menopang badannya sendiri. Aku bisa merasakan bagian tubuh bawahnya bergerak-gerak berusaha mengarahkan acungan kon tolnya. Aku pun langsung meraih kon tolnya dan membimbingnya ke memekku. Dia mendorong kuat pantatnya dan aku merasakan rangsekan kon tolnya di dinding memekku. Perlahan cairan memekku melumasi permukaan kon tolnya. Mulai dia menarik kembali kon tolnya sedikit dan membenamkannya lagi sampai akhir seluruh kon tolnya dilumat memekku. Sodokan pertama kon tolnya masuk seluruhnya Aku pun merasakan sekali lagi kenikmatan luar biasa itu. Apalagi, dia tidak langsung memompa pantatnya cepat-cepat dan keras. Pertama masuk penuh, dia menahannya dan memandangi wajahku sambil mengecup bibirku. Nikmat banget rasanya. Setelah itu, mulailah dia menggerakkan pantatnya mengangkat dan menekan yang membuat kon tolnya keluar masuk bergesekan dengan memekku. Aku menyambut setiap gerakannya dengan jepitan dan gerakan kecil pantatnya. Aku mengerang makin lama makin keras. Karena eranganku sambil mendongakkan kepala membuatnya tambah bernapsu. Semakin kuat dan cepat sodokannya membuatku merasakan akan nyampe lagi. Aku hanya bisa mencengkram punggungnya keras-keras ketika aku mencapai puncak. Kepalaku mendongak ke atas hingga kedua bola mataku hanya terlihat tinggal putihnya. Setelah aku nyampe, dia langsung menghentikan gerakannya membiarkan kon tolnya merasakan cengkraman kuat memekku. Tindakannya juga membuat aku merasakan kenikmatan luar biasa. Kali ini terasa lebih nikmat karena denyutan memekku tertahan kon tolnya, "Har, nikmat sekali...," kataku sambil memeluknya kuat-kuat dan menciumi pipi dan pundak nya. Sekali lagi dia tersenyum, "Enak?". "Banget, lebih nikmat dari yang tadi. Kamu hebat banget deh mainnya", jawabnya. "Gaya lain...?" tanyanya. Aku langsung mengangguk.

Dia membalik badanku dan mengangkat badanku bagian bawah dengan memeluk pinggang dari belakang. Tak menunggu lama dia langsung memasukkan kon tolnya. Aku menunduk sambil menggigit bibir merasakan seluruh kon tolnya terbenam makin dalam di memekku. Pantatku terangkat tinggi yang membuat dia langsung mendorong dengan cepat. Aku mengikuti irama dengan mendorong pantatku ke belakang. Masuk hitungan belasan menit menyodok memekku, belum ada tanda-tanda dorongannya melemah. Sebaliknya justru makin kuat, membuat aku juga makin bernafsu. Tetesan peluh mulai membasahi badan, namun baik aku maupun dia justru makin bersemangat. Pantat dan pinggangku makin bergerak liar membuat dia tak mampu menahan lenguhannya.

Kemudian ganti aku yang berinisiatif. Kulepaskan kon tolnya dari memekku dan mendorongnya sampai telentang. Aku langsung menaiki tubuhnya dan duduk di atas kon tolnya yang masih ngaceng. Ketika aku bergerak naik turun, dia meremas toketku yang terguncang-guncang. Telapaknya yang besar berusaha meraup seluruh permukaan toketku. Remasannya makin kuat membuat aku makin mempercepat gerakanku. Sekali lagi aku harus mengaku kalah. Karena meski aku telah mencoba berbagai goyangan, justru aku yang kembali yang nyampe duluan. aku langsung ambruk menindihnya yang sudah siap menerimaku dengan pelukan dan kecupan. "Kamu kuat banget sih..", desahku. "Kamu di bawah lagi ya...?", jawabnya. Aku mengangguk lemah dan menggulingkan badannya ke sisi kanannya. Aku memasukkan kon tol nya ke mulutku. Puas mengulum dan menjilati kon tol yang dipenuhi lendir memekku, aku kembali merebahkan diri.

Dia langsung naik, kon tolnya kembali tertancap di memekku. dorongan dimulai dengan perlahan dan terus semakin lama semakin kuat dan cepat. Tiba-tiba sodokannya terasa lebih keras dari sebelumnya. Sesaat kemudian dia mengerang panjang dan menyodokkan kon tolnya sangat kuat beberapa kali. Aku pun bisa merasakan hangatnya pejunya muncrat di dalam memekku. Dia masih terus menyodok terputus-putus dan semakin melemah. Pejunya terasa mengalir keluar setiap dia menyodokkan lagi kon tolnya. Setelah benar-benar selesai, dia pun ambruk menindihku. Dia terdiam sesaat di atasku. Aku mengusap lembut kepalanya, "Puas gak...?". Dia hanya mengangguk. Badannya terasa lemas. "Say, nikmatnya benar-benar ngga ada yang nyamain...". "Kamu juga hebat. aku selalu KO duluan. aku masih mau kok ngulang bernikmat ria gini ma kamu lagi....". Dia mengeratkan rangkulannya. Aku pun membalasnya diikuti kecupan di bibir.