Friday, April 3, 2015
10:04 PM

Nasabah Priority (Bag satu)

Nasabah Priority
3 bulan lamanya, setelah hubungan intim dengan om Enri, aku selalu gelisah, aku selalu kangen...untuk dijamahi, dijilati lagi oleh om Enri yg bgitu erotis. Aku tak lagi memikirkan suamiku yang hingga kini belum ada waktu untukku, untuk pulang ke Jakarta agar bisa bersama walau sesaat... Kini aku mulai tak mempedulikannya.. yang ada di kepalaku hanya persetubuhan kasar dan merangsang yang bisa membuat memekku becek dan berkedut2... ya...setelah pak Tigor, hanya om Enri yang benar2 bikin aku kangen berat. Tapi aku ga punya keberanian untuk memintanya kesini... pikiranku melayang, membayangkan lagi kejadian waktu aku disetubuhi di dapur... memekku mulai berkedut dan mengeluarkan cairan yang membasahi liang senggamaku... Tapi aku segera sadarkan diri, tak ingin kejadian yang bisa membuat suamiku kecewa terulang lagi, meskipun sejujurnya aku sangat ingin telanjang bulat di depan om Enri, membuatnya terangsang, membuat kontolnya mengeras dan ngaceng, hingga memohon kepadaku untuk memasukkannya ke liang senggamaku yang jarang ditengok oleh mas Hendra sekalipun, suamiku sendiri...
Aku iseng buka bbm, melihat recent update... tak sengaja ku lihat om Enri baru saja mengganti profile picture nya, tampak ia bersama beberapa nasabah kelolaannya, tentu saja nasabah high class yang selama ini sukses menjadi nasabah loyal berkat kelihaian om Enri. Saat ku lihat2 profilenya...tak sengaja jariku menekan tombol pilihan ping! ke om Enri...aduhhh...gawat... Aku sedikit tegang, khawatir om Enri membalas bbm yang ga sengaja aku tekan... dan tanda biru D pun berubah menjadi R hijau tanda telah dibaca olehnya...tak lama kemudian jantungku semakin bedetak kencang saat muncul tulisan writing massage..
Apa kabar wie? Dah lama ga ketemu..
Dengan gugup ku balas bbmnya iya om, eh maaf td kepencet bbmnya,
hehe..iya gpp, nnti sore ada acara? Ikut om yuk temenin om ada acara pertemuan di luar
ga ada c om...emg acara apaan? Qo ngajak wie?
iya...acara makan-makan biasa, km tmenin om aja gpp, bisa ya? Pleease...om gada temen nih...lumayan kan itung2 makan gratis di hotel berbintang, hihhihi..
Lama ku tak membalas, kuberpikir beribu-ribu kali untuk menerima ajakan om Enri, gmn kl ada yg liat..? gmn kl ketauan istri om enri...gmn kalo...PING!...PING! tanpa sadar kubalas iya deh om, wie ikut..
naahhh gt donk...jam 4 om jemput ya...dandan yang cantik ya wie..?
Perasaan senang bercampur takut kini menggelayuti di kepalaku...aku juga ingin jalan sekedar refreshing karena bosan di rumah terus, tapi di sisi lain sbenarnya aku ingin mengajak om Enri untuk datang ke rumahku agar ia bisa menikmati tubuh telanjangku... payudara besarku...memek tembemku...tapi di rumahku...di rumah ini...bukan di tempat lain...aku hanya ingin leluasa berteriak..bebas karena gak ada siapapun di rumah ini...tapi...ahhh sudahlah...
Jam menunjukkan Pkl. 15.30 WIB, akupun telah siap dengan baju semi formal yang baru ku beli lebaran kemarin. Kerudung Hana warna pink, lalu gamis mewah berwarna senada dengan motif bunga-bunga di ujungnya. Sedikit saja make up, lebih dari cukup untuk memperlihatkan kecantikanku, lipstik merah merekah, dan sedikit bloss on di pipi agar tampak memerah pipiku... ohh cantik sekali aku sore itu.
TIN..TIIIINNNN...! suara klakson Avanza telah memecah kesunyian di rumahku saat itu, om Enri telah datang menjemputku..akupun bergegas keluar dan mengunci pintu.
Sedikit senyuman manis saat aku menghampiri mobilnya, tampak om Enri yang ganteng dengan kacamata hitamnya duduk di kursi pengemudi.
kamu cantik banget Wie..
Ahh biasa aja om...make up-nya juga sederhana aja ah..
iyaaa...tp km ttp cantik qo...
Pipiku memerah, aku hanya bisa menahan senyum malu tanpa sepatah katapun keluar dari mulutku
yuk, berangkat om...nanti terlambat..
ehh..iya, om mau ngasih surprize bwt kmu Wie..
ehh..surprize apaan om...?
pokonya surprize deh... senyuman nakal itu kembali tersungging di bibirnya..
Aku tak banyak bertanya, hanya ribuan bayangan penasaran dan nyeleneh melintas di benakku saelama di perjalanan. Apa surprize nya..? pertanyaan itu belum terjawab hingga kami tiba di sebuah hotel berbintang 5 di bilangan Jakarta. Setelah kami masuk dan menaiki lift ke lantai...10...11...12...hingga 15 baru pintu liftnya terbuka.
Ternyata, di hotel ini ada sebuah ruangan khusus yang bisa dipesan untuk kalangan tertentu, nampak di ruangan yang telah disetting seperti di sebuah restoran megah, sebuah meja bulat yang di atasnya telah terhidangkan makanan2 lezat ala Eropa, di sudut lain ada organ tunggal beserta 1 penyanyi wanita yang super sexy, dan...astaga! di sudut lain ruangan itu tersedia sebuah kasur big size dengan spray warna putih bersih lengkap dengan handuk di sebuah meja kecil di sampingnya...Dahiku mengkerut, darahku mengalir deras...untuk apa kasur itu??? Perasaan takut kini menggelayut di kepalaku, sedikit ku menatap Om Enri...lagi2...senyum binalnya tersungging di bibirnya...ohh tidak... bisikku dalam hati...Lalu om Enri memegang tanganku sambil mendekatkan kepalanya ke arah wajahku..
Wie...ini pertaruhan...tolong kerjasamanya Wie...karir om terancam kl sampe acara sore ini gagal...pokonya kmu harus turuti semua perintah om ya..?
Deg deg deg deg....! dugaanku semakin kuat, bibirku yang berbalut lipstik merah merekah hanya bisa menganga menampakkan keseksian bibirku...tanpa keluar sepatah katapun dan...clupppp...ciuman hangat berhasil melumat bibir manisku, begitu erotis...seolah rasa kangenku terobati, tapi sial...om Enri tak memberiku kesempatan untuk membalas pagutannya...ia melepaskan bibirnya sampai mengeluarkan suara..clepappp.. Aku kembali terhipnotis dan mengangguk lugu...
Tampak 4 orang lelaki gendut telah menunggu di meja makan, dua diantaranya berwajah lokal, satu chinise, satu lagi keturunan India. Entah kenapa memekku menjadi basah melihat keempat pria gendut itu... Om Enri pun menyapa mreka sambil menyalaminya satu-satu...
Halo ko Ichang...Mr. Ghandi...Pak Broto... Pak Joko....maaf menunggu lama...hehehe...ini kenalkan, keponakan saya yang tempo hari saya ceritakan Pak...
Sambil tersenyum aku pun menyalami mereka..Selamat Sore pak... satu-satu ku ketahui org chinese itu bernama Ko Ichang, matanya sipit, rambut kepalanya hampir habis, ternyata ia pemilik dealer mobil terbesar di Jakarta...satu lagi yang keturunan India bernama Mr.Ghandi, kulitnya hitam, matanya bulat dan hidungnya besar khas orang India, tidak terlalu gendut, pemilik perusahaan textil terbesar di pulau Jawa. Dua org lagi pak Broto dan Pak Joko, kakak beradik yang memegang perusahaan multinasional di Jakarta.
###
Tak lama kamipun menyantap hidangan sambil bercengkrama. Diiringi lagu2 slow barat yang piawai dinyanyikan sang biduan... celoteh-celoteh jorok pun lama kelamaan menjadi bahan candaan mereka...aku hanya ikut tertawa kecil menghormati mereka dan om Enri, aku masih berusaha menahan diri karena aku masih lengkap mengenakan jilbab dan gamisku. Bagaimanapun aku harus berusaha tampil sebagai muslimah sholehah di muka umum, meskipun di dalam diri ini tersimpan hasrat yang luar biasa pada aktivitas sex yang sedikit ekstrim..
1 jam berselang, santapanpun telah habis, lalu Om Enri segera memerintahkan seluruh pelayan untuk keluar ruangan, termasuk sang biduan... kini hanya kami ber enam di ruangan itu...dan hanya aku wanitanya...ya...seorang wanita berjilbab dan gamis kini berada di tengah-tengah 5 pria dewasa. Aku pikir acaranya selesai, tidak ada yang istimewa, hanya menemani makan sore menjelang malam, namun iringan lagu slow romantis masih diperdengarkan. Tapi dugaanku salah...salah besar...
Sesuai komitmennya pak Enri... kami akan menyimpan deposito sebesar Rp100 Milyar, asal birahi kami terlayani.. (sambil mata nya melirik binal ke arahku)
APAAA...Bi...birahi... mataku terbelalak, saat Ko Ichang mengeluarkan statemen itu, tubuh yang terbalut jilbab dan gamis ini menjadi gemetar...mataku terbelalak hampir tak percaya apa yang telah diucapkan ko Ichang. Om Enri segera memegang tanganku dengan erat..
Oh,. Itu..sudah saya siapkan koko...tenang saja...saya siapkan yang spesial... yang cantik, kulit putih, berjilbab, bibir merah merekah, hamil muda dan...tentu saja memek sempit...hahahaha....!
Kalo gitu cepat saja pa Enri, saya butuh makanan penutup ujar Mr.Ghandi
Ayo Wie sayang...kita ke kasur itu... sambil menunjukkan kasur putih di sudut ruangan
Aku kaget...aku menolak...mataku nanar membayangkanapa yang akan terjadi terhadapku...om...??
Ssshhhh...kan om bilang, ini surprize buat kamu...Wie..please, jangan buat karir om hancur!
Aku hanya pasrah digiring om Enri diiringi gelak tawa pria2 gendut itu...sungguh menjijikan melihat tubuh mereka...
Eitss...sebentar pak Enri... saya gak suka langsung...ada prolognya dooonk...(sambil memberikan isyarat mata) hahahaha...! ujar Pak Joko.
wahhh fantasi pak Joko memang luar biasa...kl gitu cepat baringkan keponakan kamu di meja ini pak Enri..!
Enggak om...pleease om...aku ga mauu...! aku mulai terisak, air mataku tak tertahankan, tangisanku pecah di ruangan yang tertutup itu. Dinginnya AC sudah berubah menjadi panas hawa nafsu yang menggelegak dari ke lima pria di ruangan ini... Tenagaku lemah...om Enri memaksaku untuk berbaring di atas meja makan yang bulat. Aku terpekik kecil saat kepalaku terbentur meja Ahhh!
Om Enri tetap memegangi kedua tanganku. Aku dipaksa terlentang di atas meja makan itu... Kini benar2 surprize om Enri akan terlaksana...Aku kembali menjadi pelacur om Enri...bahkan menjadi gundik berjilbab nasabah2 om Enri...sungguh hinanya aku...
Kaki kiriku menjuntai ke bawah meja, sementara kaki kananku bersandar menapak di atas meja hingga membuat gamisku tersingkap ke arah pinggul...dadaku menjadi membusung, menambah erotis posisiku saat itu.. Ouhhh enggak ooom...wie takut oom... Aku merengek ketakutan mengharap mreka menghentikan penghinaan ini...tapi om Enri tak mempedulikanku, wajahnya seperti terangsang hebat melihat posisiku yang sangat menantang birahi.
Tiba-tiba kedua kakiku ada yang memegang, dan menariknya ke arah yang berlawanan...Ohhhh...!Pak Joko dan pak Broto memegangi kedua kakiku hingga mengangkang, namun beruntung selangkanganku masih terhalangi oleh gamisku yang berwarna pink..tolong pakk...jangan pakk...emmhhh aku merengek meskipun nafsuku begitu menggelegak, perlakuan seperti pelacur ini belum pernah terbayangkan bakal aku alami secara nyata.
Ko Ichang dengan mata sipitnya dan wajahnya yang memerah tanda nafsunya telah memuncak, telah bersiap menyantap selangkanganku...Saya penasaran sama wanita berjilbab...karena selama ini Cuma dalam hayalan saya aja...hahaha! ternyata hari ini saya beruntung bisa ngewek sama pelacur berjilbab cantik ini...hahaha...!!! kata-kata ko Ichang begitu menyayat hatiku, aku disebut pelacur berjilbab! Tapi memekku terus berkedut tanda nafsuku juga terus meningkat, darahku seolah mengalir ke satu titik...vagina!
Kaki ku terus berusaha berontak namun sia-sia, kini tenagaku habis, hanya peluh keringat membasahi wajah cantikku yang berbalut Jilbab Hana... badanku lemas, namun nafsuku semakin menggelegak justru saat diperlakukan tidak senonoh seperti pelacur ini. Ayo koko...buka cangcutnya! Saya juga ga sabar liat memek berjilbab! pekik liar pak Joko...lalu ko Ichang pun memelorotkan cdku...kini paha putih mulus dan berisi membuat mereka terpesona dan menganga...terutama di bagian selangkanganku yang terlihat tercukur rapih tanpa ada bulu yang menghalangi, memekku memerah merekah dan...basah!!! Kini hanya tersisa gamis dan jilbabku yang masih menempel di tubuhku
Ko Ichang yang sedari tadi sudah ngiler seperti serigala yang siap menyantap buruannya, segera mengkorek memekku...membukanya lebar2 sampai sakit terasa..AWWWWW....!!!, sakit koko....!pleease...! rengekanku bukannya membuatnya iba, malah semakin beringas dengan membuka lebar2 liang vaginaku yang semakin memerah oleh jepitan jari2 koko Ichang...Awwwhhh...sakit koko...pelan-pelannn... bibirku mulai meracau, mulai menikmati permainan ini...hahaha...masih sempit kawan... dan elllllelelelelelelll... lidahnya kini menggesek2 klitorisku tanpa mengemutnya...hanya menggesek2 saja tanpa dibasuhi oleh ludahnya...ohhh getek sekali...aku menggelinjang hebat...kakiku meregang...hampir menjepit kepala ko Ichang yang kini tepat berada di depan liang vaginaku...lama kelamaan vaginaku sendiri yang membuatnya banjir sampai menetes ke meja... Hahahaha...! kamu terangsang juga pelacur jilbab! bisik Mr.Ghandi sambil melumat bibirku...emmmhhh...emmpffffttt,,,,emmpfffttt...eh hhhhmmnnnmm...pegangan tangan om Enri sudah dilepasnya, kini tanganku bebas memegangi kepala Mr.Ghandi yang tengah asyik melumat bibirku..,menekannya lebih dalam ke arah bibirku....akupun membalas pagutan Mr.Ghandi...benar2 ciuman yang dahsyat, permainan lidah yang belum pernah aku rasakan sebelumnya, pinggul dan kakiku menggelinjang hebat karena jilatan ko Ichang di itilku, bibirku tak berhenti mengeluarkan cipap bunyi khas ciuman erotis dengan Mr.Ghandi...ouhhh sangat memuaskan nafsuku...kini aku benar2 telah jadi pelacur berjilbab nasabah2 om Enri...emmfffhhh emmmhhh...ouhhhhh...kokoo...pelan-pelan kokohhhmmffmmffftt..hemmmm..hhhhh emmmnnyyemmmm nyemmm...emmmhhhhh...!!!...ssshhhh hemhhhh owhhh... Mr.Ghandi...cium lagi Mister...emmhhfff...!
Aku jadi gila, sungguh wanita jalang yang masih mengenakan jilbab..! aku lupa diri akan statusku sebagai Ibu Rumah Tangga dan seorang muslimah yang semestinya menjaga kehormatan di depan laki2 yang bukan mahromnya...
Pinggulku terus bergelinjang kuat, kedua kakiku masih dipegangi oleh Pak Joko dan Pak Broto agar tak menjepit kepala Ko Ichang...lama kelamaan, tubuhku bergetar...seperti ada aliran air bah yang hendak menjebol bendungan di dalam vaginaku...ya...aku hampir orgasme..Ouhhh terus kokoh...terus jilat yang kuaatthh...Wie mau keluar kokoohhh....EMMHHHHHHHH...! crettt crettt...! kini tenaga kakiku lebih kuat sehingga menjepit kepala ko Ichang...aku begitu terangsang..orgasmeku begitu dahsyat...hingga cairan senggamaku muncrat seperti pipis yang membasahi leher dan dagu ko Ichang
Tubuhku terkulai lemas...pak Joko dan Pak Broto pun melepaskan pegangannya dari kaki ku...kedua kakiku dibiarkan menjuntai ke lantai, sementara tubuhku yang tertutupi gamis masih terlentang di atas meja eksekusi. Aku lihat semua pria itu melepas pakaiannya satu persatu, termasuk om Enri yang kini tak berbalut sehelai benangpun, namun ia masih menunggu kesempatan, ia masih berada di dekat kepalaku menyaksikan aku, keponakannya sendiri, yang tengah digerayangi oleh lelaki yang bukan suaminya... aku seperti sebuah makanan yang disajikan kepada harimau2 kelaparan di tengah hutan rimba.. Ouhh...kedutan2 di memekku masih terasa...aliran cairan senggamaku begitu nikmat ku rasakan mengalir sedikit demi sedikit dari liang vaginaku....aku sudah tak mempedulikan kondisiku yang masih berjilbab dan mengenakan gamis...aku hanya ingin diperkosa oleh pria2 besar ini...seandainya bisa bilang Ayo Pak..perkosa aku sampe puasss...
Ku lihat disampingku Mr.Ghandi tengah mengusap2 kontolnya yang hitam coklat pekat, sangat besar dan panjang...melebihi ukuran kontol Pak Tigor... kini koko Ichang melepaskan kancing gamisku satu persatu...aku akan ditelanjangi...muslimah berjilbab ini akan ditelanjangi dan dijadikan pelacur oleh pria-pria ini! yes! dalam batinku...impianku terwujud dengan diperkosa oleh pria2 besar dengan kasar!.
Plorooot...dengan mudahnya ko Ichang melepaskan gamisku, lalu ia melepaskan cup pengait bh ku yang telah sesak karena payudaraku yang sedikit membesar dan mengeras di ujung putingnya...lalu ia lemparkan bh ku ke samping meja ooowhhhh putih sekali susu kamu Wie..., memek kamu legit, sekarang susu kamu gede dan sempurna...putingnya merah, kulit tubuh kamu putih bersih...saya suka...hahahahaha!tawa kemenangan ko Ichang... Iya kokohh...terserah koko mau apain puting saya...tolong perkosa saya segera koko...saya udah ga sabar dientot sama kokohh...
HAHAHAHA...! dasar kamu pelacur! Pelacur qo pake jilbab! Emhhh! Emmm...emmmm slruuppp! ko Ichang segera meremas kedua payudaraku dan mengulum puting kanan dan kiri secara bergantian...Ouhhh..kokohhh..pelan-pelaannn...emmhhhh awwwhhh..sshshhhhh jilatan dan gigitan-gigitan kecil begitu membuat nafsuku bergelora kembali, ko Ichang sungguh ahli membuat wanita takluk di pelukannya...kokohhh...koko pinter...pi..pinter ngemut susunyaahhh....emmhhh... kepalaku yang masih berbalut jilbab bergoncang ke kanan dan ke kiri..emmhhh...cepet entot kokohh...!entot wiiieee....
Mendengar racauanku yang begitu erotis dariku, Mr.Ghandi mengambil posisi di selangkanganku...sementara Pak Joko dan Pak Broto hanya melihat adegan ini sambil mengocok penisnya yang berukuran normal. Mr.Ghandi memegang kedua pahaku...lalu mulai menjilati lubang memekku dengan lembut...emmm..emmmpp...clokclokclokclok... permainan lidah Mr.Ghandi tak kalah juaranya di lubang memek...begitu pintar mengatur rangsangan wanita...Ukuran lidah Mr.Ghandi yang besar dan lebar serta kasar, cukup membuat vaginaku kembali berkedut-kedut kencang ingin menjepit lidah Mr.Ghandi di lubang memekku...
OUHHH..AAHHHH....AAAHHHHH MISTEEEER....KOKOOHHH....WIE GA KUAAT...EMMHHH..TERUSSS...IYA TERUUSSS KOKO.....tanganku yang sedari tadi memegang ujung meja, kini memegang kepala ko Ichang dan menekannya lebih dalam agar seluruh payudaraku masuk di mulutnya...kedua pasyudaraku telah basabh oleh air liur ko Ichang, memekku dan selangkangankupun telah basah oleh ludah Mr.Ghandi bercampur cairan kenikmatan dari memekku... Om Enri yang dari tadi hanya menyaksikan, mungkin tak kuasa menahan birahinya dan mengarahkan penis besarnya ke arah mulutku dan...emffff...emmhhh...blop...blopp..bloppp...! om Enri memaju mundurkan kontolnya di mulutku, seolah ia tengah menggenjot memekku...jilbabku kusut tak karuan, basah oleh keringat kenikmatan yang keluar dari tubuhku...
Om Enri memasukkan kontolnya di mulutku...ko Ichang masih asyik melumat putingku dan meremas payudaraku di sisi yang lain, Mr. Ghandi dengan keahlian permainan lidahnya menjilat dan menyedot2 seluruh isi di dalam liang senggamaku...ouhhh...emmmhhh...! 3 lelaki sekaligus yang memperkosa ibu muda berjilbab ini... Om Enri terus menggenjot penisnya di mulutku semakin cepat...seperti dia mau keluar...eeerrghhh..arrrgghhhh...oohhhhhhhh Wieeeeeee...om keluarrrrhhhhhhCROTTT CROTTT CROTTT...! om Enri menyemburkan cairan spermanya di dalam mulutku hingga aku tersedak......spermanya luber dan belepotan di mulutku...om Enri tetap membiarkan penisnya mengecil di dalam mulutku...sementara aku hampir muntah karena spermanya yang begitu banyak memenuhi ruang kerongkonganku...sebagian besar tertelan...sebagian lainnya luber...
Aku nampak begitu hina di hadapan 5 lelaki hidung belang ini...jam menunjukkan Pkl.18.30... aku masih menyadari...bahwa saat ini seorang Ibu Rumah Tangga berjilbab yang tengah hamil muda...kini tengah asyik menikmati perkosaan dan pencabulan terhadap diriku...
#Bersambung...#