Wednesday, June 17, 2015

Pembantuku Yang Kurang Ajar

Aku sudah berumah tangga dan mempunyai seorang anak, semuanya berubah setelah perkawinan kami. Aku dan istriku menjadi lebih dewasa dan matang, juga lebih santai dalam menjalani kehidupan ini. Tapi ada satu yang tidak berubah dalam diriku yaitu nafsu seks yang menggebu-gebu. Awal perkawinan, istriku sampai terampun-ampun melayani nafsuku,lama-lama dia menyerah juga dan kami membuat kesepakatan, yaitu dia mengijinkanku untuk mencari vagina di luaran asal vagina itu dibeli bukan dipelihara. Aku sih setuju saja,kapan lagi? Lama-lama bosan juga aku dengan pelacur yang umumnya sudah kutahu gayanya, pelan-pelan aku bisa membendung nafsuku dan lebih banyak tinggal di rumah, sementara istriku sibuk dengan karirnya yang semakin menanjak, sebentar-sebentar ke luar kota, sedangkan anak kami diserahkan ke rumah orang tua kami, karena mereka memaksa untuk mengasuh sampai umur 10 tahun. Setiap minggu kami mengunjungi anak kami dan bermain-main dengannya. Anakku baru umur 2 tahun.Suatu hari sepulang dari kantor aku terkejut melihat seorang wanita di rumah, sedangkan istriku sedang pergi. Aku baru teringat istriku tadi pagi menelepon dari luar kota, bahwa nanti ada pembantu baru untuk rumah kami. Ternyata ini nih, wah boleh juga nih pembokat. Dia memperkenalkan dirinya bernama Inah, asal dari Jawa Timur. Kuperhatikan sewaktu dia menyiapkan meja makan. Umurnya kurang lebih 32 tahunan, tubuhnya alamak bahenol banget, semuanya kelihatan kencang, dia memakai rok yang sepertinya pemberian orang, sebab kekecilan sehingga pantatnya yang bahenol menyembul kencang, begitu juga dengan blousenya yang kekecilan sehingga payudaranya yang sangat besar seolah-olah mau meloncat keluar.Kuperhatikan wajahnya, wah wajah yang penuh nafsu juga nih, bukannya sok tahu wajahnya sih biasa saja, cuma raut wajahnya seperti perek-perek yang pernah kugumuli. Sepertinya dia tahu kalau aku sedang memperhatikannya, aku segera masuk ke kamar menukar pakaian, kulihat penisku sudah berdiri dengan kencang. Wah minta dilemasin nih.Pak, makanan sudah saya siapkandi meja, tiba-tiba dia berbicara dari balik pintu kamar.Aku mengiyakan. Lalu aku keluar untuk makan siang. Dia berjalan menuju ke belakang, mungkin mau mencuci atau apalah. Setelah makan aku heran kok tidak ada suara apa-apa dari belakang. Aku berjalan ke belakang menuju area service, kudekati kamar mandi pembantu, tidak ada suara, kudekati kamar pembantu, juga dia tidak ada. Mungkin turun kegarasi kali, pikirku. Aku kembali melewati kamar mandinya, sekilas mataku melihat seonggok pakaianku di sudut dekat pintu, tapi ada seonggok lagi dekat bak mandi.Tiba-tiba aku ingat temanku pernah bilang bahwa vagina pembantu baunya nikmat, soalnya jarang kemasukan penis, waktu itu aku cuma tertawa, temanku bilang menyetubuhi pembantu lebih nikmat, soalnya vaginanya bisa dijilat-jilat tanpa takut kena penyakit.Aku jadi curious juga nih, aku berjalan masuk mendekati pakaian yang teronggok dekat bak, lalu kuambil BH-nya, kecil banget nih BH, pantas saja payudara sepertinya mau loncat, tercium bau khas pembantu, terangsang juga aku, kucium BH-nya, memang nikmat juga baunya. Lalu kuraih CD-nya, tercium bau vagina dan bau pesing, ada noda-noda di bagian tutup vaginanya, kuperhatikan ternyata lendir yang agak encer, kucium celana itu, baunya memang lain, lebih nikmat. Sialan juga temanku itu, ternyata dia benar!, penisku sudah kencang sekali.Mau diapain celana dalam saya Pak?, Rasanya seperti tersambar geledek. Tiba-tiba Inah sudah di belakangku sambil memandang tanganku yang menggenggam CD-nya. Aku benar-benar mati kutu.Inah akan lapor pada Ibu apa yang Bapak lakukan di sini, Mati gua! perek mah biasa, tapi pembantu? Istriku bisa ngamuk besar nih.Jangan dong In, Saya akan keluar sekarang juga, anggap saja tidak adaapa-apa yang terjadi di sini, Aku melangkah ke pintu, tapi Inah tidak beranjak, tangannya menghalangiku.Dia memandangku.Tidak begitu gampang, Pak. Kalau tidak mau Inah laporin, berarti Bapak harus Inah hukum, Wah, ngelunjak nih pembantu. Tapi kalau dilaporin mati beneran deh.., malunya itu.Apa hukumannya? Gaji kamu minta dinaikkan?, Aku bertanya. Inah menggeleng.Turuti semua perintah Inah, itu hukumannya Dia berkata tegas. Akumelongo, tapi akhirnya aku mengangguk juga. Kalau tidak begitu nggak beres-beres urusan ini.Bapak harus buka semua baju Bapak, Inah mau lihat berapa besar sih penis Bapak, apakah sesuai dengan keberanian Bapak atau tidak, Perintahnya.Itu sih encer, segera kulepaskan pakaianku sampai telanjang bulat, penisku memang tidak besar sekali, tapi sudah tegang sekali. Inah menjilat bibir atasnya sambil memandang penisku.Sekarang ambil celana dalam Inah, terus jilatin lendir yang ada di sana sampai bersih, harus diisap-isap ya, Katanya, aku terdiam, pelan-pelan kuambil CD-nya.Cepat! Inah mau lihat hasil jilatan Bapak, tiba-tiba tangannya mencengkaram penisku dan meremas serta menekuknya, Aduh, sakit juga rasanya. Cepat-cepat kujilat cairan yang menempel di CD-nya dan kuhisap semua lendirnya. Inah terus mengocok penisku dengan kasar. Lalu dia melepaskan blouse serta roknya, sehingga terlihat dia cuma memakai CD yang berwarna putih dan BH warna hitam. Tubuhnya betul-betul aduhai, serba kencang dan harum. Kulihat ketiaknya penuh dengan buluyang lebat. Aku menelan ludah. Kulihat dia mengangkat kedua tangannya ke atas, aku meremas-remas buah dadanya, kucoba untuk melepaskan BH-nya, tapi dia melarang, belum waktunya, katanya.Sialan, tangannya terus mengocok penisku, aku tak mau kalah, kuremaspayudaranya yang besar itu dengan sekuat tenaga, dia berkelojotan sambil merintih dan mendesis, wah pemain kasar rupanya.Tiba-tiba tangannya menjambak rambutku lalu menarik kepalaku menuju ketiaknya.Jilat yang bersih, desisnya. Ketiaknya berbau khas, wah segera saja kujilat dan kucium-cium kedua ketiaknya, Inah terus merintih, lalu satu tangannya di masukkan ke dalam celana dalamnya, aku tak tahuapa yang dia mau. Lalu dikeluarkan lagi, kulihat jari telunjuk dan jari tengahnya penuh dengan lendir, lalu di masukan tangannya ke dalam mulutku, segera kujilat habis lendir yang baunya nikmat itu.Sekarang wajahku ditarik menuju buah dadanya, wah mukaku seperti hilang di sana. Hangat dan berbau nikmat.Buka BH Inah pakai mulut, tidak boleh pakai tangan, desisnya, aku jadi curiga nih pembokat kebanyakannonton BF atau bekas perek?