Thursday, June 25, 2015
12:43 PM

[DRAMA] Pacarku Nindya

Selamat malam suhu-suhu.. Ijinkan ane nubi ingin memposting cerita pendek tentang kisah ane sendiri..
Mohon bimbingannya suhu-suhu semproters..

Berikut ceritanya, enjoy

**

Malam ini, malam yang sepi aku hanya duduk termenung, menyesalkan kejadian dua minggu lalu yang telah merusak hidupku dalam sekejap. Seketika terngiang kembali di dalam otak dan kuping ini bagaimana ia berteriak agar tidak mengeluarkan benih cinta ini ke dalam rahimnya..

Sambil menghisap rokok ini, aku memaki diriku sendiri, "BODOH KAU DEN, SUNGGUH BODOH! KAU HANCURKAN HATI DAN HIDUP WANITA YANG DULU KAU JANJIKAN KESETIAANMU, KAU JANJIKAN AKAN MENJAGA JIWA DAN RAGA DIA, MALAH KAU SENDIRI YANG MENGINGKARI JANJI ITU!". Kira-kira itu yang aku teriakkan ke diriku sendiri...

**

"Selamat pagi sayang, mau sarapan apa hari ini???" Tanya Nindya pacarku.
"Ahh, aku pingin makan roti panggang khas buatan tanganmu sayang" sembari aku mengecup bibirnya yang indah itu.. Ya kami memang tinggal berdua, semenjak aku hancurkan jiwa dan raga dia dua minggu lalu, aku berjanji akan terus mendampingi Nindya sampai akhir hayatku. Hingga saat ini kami berdua tinggal di sebuah kontrakan sederhana, yang kami sewa setelah menghabiskan uang tabungan kami berdua.

Nindya selalu mengecup bibirku sebelum ia berangkat ke kampusnya di bilangan Sudirman, walaupun aku telah menghancurkan hidupnya, ia tetap setia dan menyanyangiku sepenuh hatinya. Tanpa ada dendam di hatinya kepada diriku.
Kunyalakan sepeda motorku, dan kuantar dia ke kampusnya.
Dalam perjalanan, tangannya yang halus selalu meremas-remas kontolku, dia berbisik "sayang, aku mau ngerasain ini lagi dong" sambil mengenggam kontolku yang perlahan mulai menegang. Aku hanya berkata "iya, nanti ya sayang setelah km pulang kuliah, kamu boleh ngerasain kontolku lagi". Ia pun berteriak kegirangan sehingga mengenggam kontolku begitu kuatnya, sampai-sampai aku mengaduh kesakitan. "Aduh! Sakit dong sayang, emg km gamau ngerasain adek aku lagi?". "Iya, maaf sayang.. Habis aku kegirangan bakal ngerasain kontolmu yang besar itu menggaruk memek aku"

Sebagai gambaran, Nindya memiliki postur yang ideal. Tinggi 170cm, berat badan 51, dan toket ukuran 34c dengan bokong yang tidak terlalu besar, tidak terlalu kecil. Sesuai kriteria yang aku suka tentang wanita idamanku kelak.
Tak terasa, sampailah kami di kampusnya, dia mencium tanganku untuk pamit, serta memberikan cium di pipiku.

**
Jam menunjukkan pukul 12.00 siang, biasanya Nindya akan sampai di kontrakan kami jam 12.30 dengan menebeng temannya yang kebetulan searah jalan pulangnya. Benar saja, setengah jam kemudian, Nindya pun sampai di kontrakan sederhana kami. Tak lupa ia mengecup pipi dan bibirku. Setelah mandi dan menyiapkan makan siang untuk kami berdua, Nindya pun memanggilku, "Deni sayanggg, yuk makan, aku udah masakin ikan bandeng kesukaan kamu". Dengan semangat aku beranjak dari kasur untuk makan dengan lahap. Tapi saat makan, aku perhatikan Nindya tidak menyentuh makanan yang ia buat sama sekali, ia hanya tersenyum melihatku makan. Lalu aku bertanya, "kok kamu ga makan sayang? Ada apa? Ada yang kamu pikirin?" Ia menjawab, "engga kok sayang, aku cuma seneng aja kamu selalu lahap tiap kali aku masakin buat kamu. Dari jaman kita pacaran sampe sekarang kita tinggal bareng, km gapernah berubah". Aku tertegun, kemudian menatap matanya. Dari tatapannya aku tau ada yang ia sembunyikan, benar saja, tiba-tiba ia langsung memelukku dan berkata "aku hamil sayang, aku mengandung benih cinta kita, aku mengandung anakmu, darah dagingmu". Sontak aku sangat terkejut mendengarnya, aku melepas pelukan Nindya, dan menaruh sendok makanku, rasa senang, kaget, sedih, tidak menyangka ini akan terjadi, semua menjadi satu. Tak ada amarah sama sekali dalam diriku. Spontan aku langsung memeluk Nindya, menggendong ia ke kamar. Kami berciuman dengan ganas, penuh nafsu, hingga akhirnya aku rebahkan ia di kasur.

**
To be continue..

Silahkan berikan masukan kepada nubie ya suhu-suhu, agar bisa lebih baik cerita ane di sambungannya.