Saturday, May 9, 2015

Fana

Nightmare

Chapter 1

"Aaahhhh... Ahhh.. Terusss... Jangan berhentii.."
Suara itu.. Suara yang sangat tak asing bagiku. Sesaat tubuhku terhenti berjalan di ruang gelap ini. Nampak di depan mataku seorang wanita yang memunggungiku menengadahkan kepalanya, menutup mata, dan terus meracau. Segala cacian dan kata-kata yang sangat tak pantas diucapkannya saat pompaan penis lelaki yang duduk dikursi dibawah sang wanita itu terus memompa vagina sang wanita.
Sepertinya aku mengenal wajah pria itu. Ya! Tentu saja, dia adalah Doni teman kerjaku yang juga nge kos bersamaku. Namun siapakah gadis yang sedang dikerjainya?
"Ah semasa bodohlah, kapan lagi aku bisa menikmati live show seprti ini"
Uh penis ini rasanya tegang sekali. Kupejamkan mataku sesaat sembari menikmati kocokanku pada penisku. Sampai tiba-tiba sang wanita berkata "Fuck me harder Doni, fuck hard like the night you take my virgin. Fuck me harder than my fucking boyfriend Galih!! Assshhhh... Yessss..."
What the fuck she said? Sesaat kocokanku terhenti, nafasku memburu. Kuberanikan diri menghampiri mereka dan...
"FUCK!! LONTE BANGSATT!!" Hanya kata-kata itu yang keluar dari mulutku menemani air mata yang terus mengalir dari mataku.

"i can take a greenade for you, throw my hands on a fle for you..." Ringtone Bruno Mars-Greenade menyadarkanku dari tidurku. 'Rin-rin calling' ternyata pacarku Rina yang menelfonku pagi ini.
"Sayang, bangun gih. Ntar siang jadi nemenin aku ngga? Atau kamu mau istirahat aja?" Tanya si Rina
"Iya, ntar aku temenin. Jam 11 aja ya aku jemput. Awas aja kalo belum siap. Ntar makan siang diluar aja ya sayang" kataku sambil melihat jam dan menghapus tetesan air mata dipipiku. "Oke yang, Love you.. Mmmuuuaaacchh" Dan Rina pun menutup telfonnya.
Ah Galih.. Galih.. Lo udah jam 8 gini masih aja mimpi aneh-aneh. Kemudian aku melangkahkan kaki ku dengan gontai ke arah dapur, mencari air mineral botolan di dalam kulkas kecilku.
Sembari menenggak air mineral di depan jendela kamar kosku, kuperhatikan sosok cantik yang ada di bawah. Ya, dialah Marisa, anak dari ibu kos yang amat manis senyumannya.
"Pagi marisa, lagi jemur baju?"
"Eh mas Galih, iya nih mas. Ih mas Galih pake celana dong, Aku malu nih" kata Marisa sambil menundukan kepalanya.
"Eh maaf" lalu segera kukenakan celana pendeku, aku emang lebih nyaman kalo tidur cuma pake boxer doang.
Ah sesaat kembali teringat sosok Rina dan Doni dalam mimpiku tadi. Ah untunglah cuma mimpi.

To be continue

Maaf, ane masih newbie banget. Mohon kritikan dan saran.